RADARBANGSA.COM - Anggota DPR RI, Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB), Zainul Munasichin menyoroti bencana banjir bandang yang terjadi di Kota Sukabumi dan Kabupaten Sukabumi. Menurutnya, bencana alam itu diduga salah satunya disebabkan karena aktivitas pertambangan yang dilakukan di luar kendali.
Banjir bandang tersebut, kata Zainul, harus menjadi perhatian bersama, karena banjar bandang yang terjadi di Kecamatan Pabuaran dan Kecamatan Sagaranten sangat parah.
“Ini musibah yang patut dijadikan perhatian bersama. Ini banjir bandang yang sangat parah,” terang Zainul dalam keterangannya.
Legislator asal daerah pemilihan (Dapil) Jawa Barat IV Kota Sukabumi dan Kabupaten Sukabumi itu mengatakan bahwa akses ke lokasi bencana masih terputus, karena terdampak banjir. Dia pun meminta semua pihak, khususnya Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk turun tangan.
“Akses ke sana masih terputus. Kami minta kepada semua pihak, khususnya BNPB untuk segera turun tangan. Mereka butuh tenda, butuh makanan. Sampai sekarang belum bisa masuk, karena kases terputus,” bebernya.
PKB, lanjut Zainul, telah mendirikan posko untuk membantu masyarakat yang terdampak banjir bandang, “Kami dari PKB sudah mendirikan posko. Tapi kami kesulitan membuka aksesnya, karena membutuhkan alat berat. Maka BNPB harus segera turun tangan,” ungkapnya.
Zainul menegaskan, muncul dugaan bahwa banjir bandang diduga karena adanya aktivitas pertambangan yang di luar kendali, sehinga merusak ekosistem yang ada. Hutan juga rusak karena aktivitas pertambangan. Salah satunya tambang galian yang sangat masif dilakukan.
“Ekosistem rusak, hutan juga rusak. Ini harus dievaluasi. Menurut saya ini perlu menjadi perhatian,” tandasnya.