Terancam Direlokasi, Paguyuban BCM Tolak Pemkab Banyuwangi Pindahkan Lokasi Lapak CFD

Arif Setiawan | Selasa, 01/07/2025 22:30 WIB
Terancam Direlokasi, Paguyuban BCM Tolak Pemkab Banyuwangi Pindahkan Lokasi Lapak CFD Lokasi CFD Taman Blambangan Banyuwangi. (Foto: semangatbanyuwangi)

RADARBANGSA.COM - Rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi untuk memindahkan lokasi car free day (CFD) dari kawasan Taman Blambangan ke Jalan Ahmad Yani mendapat penolakan keras dari para pelapak yang tergabung dalam Paguyuban Banyuwangi Creative Market (BCM). Penolakan tersebut disampaikan dalam forum musyawarah yang digelar seluruh anggota BCM usai kegiatan CFD di Aula Taman Blambangan. 

Forum tersebut digelar sebagai tindak lanjut dari pertemuan antara perwakilan BCM dan Pemkab Banyuwangi sebelumnya. Mereka menyatakan sikap tegas untuk tetap bertahan di lokasi semula. 

“Kami akhirnya belum bisa mengiyakan permintaan tersebut. Karena ini mewakili banyak anggota, aspirasi harus kita dengarkan,” ujar Ketua Paguyuban BCM, Rachmad Hidayat, sebagaimana dikutip redaksi pada Selasa (01/07).

Rachmad menjelaskan bahwa meskipun Pemkab telah menawarkan lokasi baru di Jalan Ahmad Yani, para pedagang belum menyetujui rencana tersebut karena masih diperlukan kajian mendalam serta pertimbangan ekonomi bagi para pelaku usaha kecil.

“Kalau sampai digeser, sungguh eman. Bagaimana nasib para pedagang yang sudah menggantungkan penghasilannya di sini? Mengingat di Jalan A. Yani itu tak ada kegiatan publik. Hanya orang lewat saja, tak seperti di Taman Blambangan,” keluhnya.

Ia juga mengingatkan agar rencana revitalisasi Taman Blambangan tidak justru menghilangkan denyut kehidupan ekonomi yang selama ini sudah tumbuh di kawasan tersebut. “Jangan sampai setelah direvitalisasi, justru sepi dan kehilangan daya hidupnya,” tambah Rachmad.

Penolakan serupa juga disuarakan langsung oleh para pelapak. Salah satunya, M. Azis, yang sejak awal bergabung di BMC. Ia menyatakan tidak akan setuju dengan pemindahan lokasi dan akan tetap berjualan di Taman Blambangan. Hal senada disampaikan oleh Fendi, pedagang kuliner yang menjual madu lokal.

“Kegiatannya tentatif, cuma 4–5 jam dan hanya sehari dalam seminggu. Apakah UMKM yang dijanjikan akan naik kelas ini harus dikorbankan?” ujar Fendi dengan nada kecewa.

Musyawarah tersebut akhirnya mencapai satu suara. Seluruh anggota BCM menyatakan sikap menolak rencana pemindahan dengan menyerukan slogan, “Nang Kene Wae!”

Sementara itu, Pemkab Banyuwangi menyatakan bahwa pemindahan lokasi CFD bersifat sementara karena Taman Blambangan akan direvitalisasi. Menurut Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesra, M. Yanuarto Bramuda, revitalisasi saat ini masih dalam tahap desain oleh Dinas PU Cipta Karya Perumahan dan Permukiman (PUCKPP).

“Akan ada banyak penataan baru di Taman Blambangan. Nanti akan disediakan kawasan publik, area digitalisasi, hingga perpustakaan. Semua masih dalam tahap konsep,” ujar Bramuda.

Rencana revitalisasi ini ditujukan untuk mempercantik ruang terbuka hijau dan menjadikan Taman Blambangan sebagai pusat kegiatan publik, ekonomi, budaya, hingga olahraga. “Secara konsep nanti kawasan ini akan menjadi pusat ekonomi, pusat olahraga, pusat bertemunya warga, dan juga pusat kesenian,” imbuhnya.

Meski demikian, jadwal pasti pelaksanaan revitalisasi belum dikonfirmasi secara resmi. Proyek ini diperkirakan mulai berjalan pada pertengahan Juli, dengan catatan seluruh persiapan teknis telah rampung.