Banyuwangi Kenalkan Dua Inovasi Layanan Publik, Hasil Proyek Perubahan ASN Diklat Pim II

Arif Setiawan | Kamis, 26/06/2025 13:03 WIB
Banyuwangi Kenalkan Dua Inovasi Layanan Publik, Hasil Proyek Perubahan ASN Diklat Pim II Bupati Ipuk Dalam Launching Program Sniper Inklusi Dan Lentera Banyuwangi. (Foto: screenshot YouTube JTV Banyuwangi)

RADARBANGSA.COM - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi resmi meluncurkan dua inovasi pelayanan publik baru yang mengandalkan teknologi canggih, yakni Sniper Inklusi dan Lentera Banyuwangi. Kedua program ini digagas oleh aparatur sipil negara (ASN) peserta Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II (Diklat Pim II), dan diresmikan langsung oleh Bupati Ipuk Fiestiandani di Ruang Rempeg Jogopati, Kantor Pemkab Banyuwangi, Selasa (24/6).

"Inovasi ini memperkaya ragam layanan publik di Banyuwangi. Sebenarnya ini merupakan proyek perubahan dari dua ASN kita yang saya tugaskan mengikuti Diklat Pim II. Mereka membuat proyek ini untuk melengkapi inovasi layanan yang sudah ada," ujar Bupati Ipuk dalam sambutannya seperti dikutip Kamis (26/6).

Sniper Inklusi, yang digagas oleh Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat, dan Keluarga Berencana (Dinsos-PPKB) Henik Setyorini, merupakan layanan berbasis kecerdasan buatan (AI) yang difokuskan pada pengentasan kemiskinan dan penanganan Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS). Program ini menggabungkan kolaborasi lintas sektor, termasuk pemerintah, lembaga filantropi, dan perbankan.

“Penanganan dilakukan secara komprehensif. Analisisnya berbasis teknologi artificial intelligence agar asesmen lebih tepat sasaran sesuai kebutuhan PPKS,” jelas Bupati Ipuk.

Sementara itu, Lentera Banyuwangi yang digagas oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat M.Y. Bramuda merupakan sistem integrasi layanan kesehatan berbasis digital. Melalui aplikasi ini, seluruh fasilitas kesehatan — mulai dari klinik hingga rumah sakit — akan saling terkoneksi.

“Misalnya ingin ke rumah sakit dan butuh ambulans, masyarakat tinggal membuka aplikasi. Untuk rekam medis, cukup menunjukkan NIK, data akan langsung muncul tanpa perlu membawa berkas. Masyarakat juga tidak perlu antre karena jadwal layanan sudah tersedia di aplikasi,” ujar Ipuk.

Lebih lanjut, Ipuk menyatakan bahwa sistem ini juga berfungsi untuk memantau performa tenaga medis. "Prinsip utama Lentera Banyuwangi adalah menyehatkan di luar dan mendisiplinkan di dalam,” tegasnya.

Kedua inovasi ini telah melewati proses uji oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan rencananya akan diintegrasikan ke dalam super aplikasi Smartkampung milik Pemkab Banyuwangi.

“Kami harap inovasi yang diciptakan bukan sekadar seremonial, tetapi juga benar-benar berdampak dan berkelanjutan. Tentu saja, harus terus dimonitor dan dievaluasi agar kita tahu kelebihan dan kekurangannya,” tegas Ipuk.

Widyaiswara Ahli Utama BPSDM Jatim, Margoyuwono, yang turut hadir dalam peluncuran menyebut Banyuwangi sebagai barometer inovasi nasional. Ia mengapresiasi langkah ASN Banyuwangi yang aktif menciptakan perubahan.

“Pak Bramuda dan Bu Henik melihat apa yang perlu disempurnakan, dan semangat semacam itu penting dimiliki oleh setiap ASN,” tutup Margoyuwono.