Hadapi Revolusi Industri 4.0, Menaker Ida: BLK Harus Berkolaborasi Dengan Industri

M. Isa | Senin, 22/03/2021 21:22 WIB
Hadapi Revolusi Industri 4.0, Menaker Ida: BLK Harus Berkolaborasi Dengan Industri Menaker Ida Fauziyah menghadiri Penutupan Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Tahap I BLK Bantaeng, Sabtu 20 Maret 2021 (foto: kemnaker)

RADARBANGSA.COM - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah mengatakan, Revolusi industri 4.0 dan pandemi COVID-19 telah mempercepat perubahan pola usaha dan industri. Menurutnya, BLK harus terus berkolaborasi dengan dunia industri agar pelatihan yang diselenggarakan mampu mengikuti perubahan yang ada.

"Kita dalam kondisi seperti ini tidak ada pilihan selain kolaborasi dengan dunia usaha, seberat apapun tantangan ketenagakerjaan bisa dilalui dengan kolaborasi," kata Menaker, Ida Fauziyah, saat menyampaikan sambutan pada acara Penutupan Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Tahap I BLK Bantaeng, Sabtu 20 Maret 2021 lalu.

Selain revolusi industri 4.0 dan dampak pandemi COVID-19, jelas Menaker Ida, kolaborasi dengan dunia industri juga diperlukan untuk menjawab tantangan klasik ketenagakerjaan. Di antaranya adalah angkatan kerja yang mayoritas berpendidikan menengah ke bawah dan mismatch antara supply dan deman pasar kerja.

"Saya berharap BLK bantaeng ini bisa menjadi tenpat bertemunya semua stakeholder ketenagakerjaan maupun pertemuan dengan para pelaku usaha di pasar kerja," kata Menaker Ida.

Selain kolaborasi, upaya lain yang dilakukan Kemnaker adalah menerapkan program transformasi BLK. Arah kebijakannya mengubah BLK sebagai Balai Pelatihan Vokasi menjadi pusat pengembangan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja yang berdaya saing di tingkat nasional dan internasional.

"Agenda 6R yang perlu menjadi perhatian utama kita yaitu Reformasi kelembagaan, Redesain substansi pelatihan, Revolusi SDM, Revitalisasi fasilitas dan sarana prasarana, rebranding BLK, dan relationship," ujarnya.