Prabowo dan SBY Temui Jokowi, PKB: Asal Jangan Mengganggu

Ahmad Zubaidi | Jum'at, 11/10/2019 15:56 WIB
Prabowo dan SBY Temui Jokowi, PKB: Asal Jangan Mengganggu Wakil Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB, Maman Imanul Haq. (foto: Radarbangsa)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Wakil Sekretaris Dewan Syura Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Maman Imanul Haq mengaku tidak keberatan apabila partai Gerindra dan partai Demokrat gabung pemerintahan selama orientasinya adalah bekerja untuk memajukan Indonesia.

“Saya rasa Demokrat lalu Gerindra atau apapun dan ini adalah hak prerogatif presiden. Asal sekali lagi ini semua bekerja untuk rakyat tidak boleh ada intrik, tidak boleh ada manuver yang mengganggu janji-janji Jokowi-Maruf Amin seperti yang terus kami kampanyekan berkeliling,” katanya di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat 11 Oktober 2019.

Maman yang juga mantan direktur relawan Jokowi-Amin pada pemilu kemarin tidak mau dua partai ini malah menghambat hutang politik Jokowi-KH. Ma`ruf Amin kepada rakyat.

“Jangan sampai ada kasus seperti satu partai yang pilpres musuhan, sudah gitu masuk di dalamnya (pemerintah), (setelah itu) keluar lagi. Hari ini pikiran kita harus pikiran yang bernuansa nilai-nilai kebangsaan yang bekerja untuk rakyat bukan untuk kepentingan partai itu sendiri,” jelasnya.

Maman menuturkan bahwa tidak khawatir jatah menteri berkurang dengan bertambahnya partai koalisi. Berapapun jumlahnya, yang penting memperkuat pemerintahan periode kedua Jokowi.

“Karena Jokowi mempunyai tanggung jawab meninggalkan legacy pascabeliau berhenti nanti di 2024. Dan legacy itu harus dibangun sampai sejauh mana beliau memilih menteri yang tepat, menteri yang betul betul bekerja bukan atas nama partai, bekerja untuk rakyat,” ucapnya.

Diketahui, hari ini Presiden Joko Widodo mengadakan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Istana Merdeka. Hal ini dilakukan setelah Jokowi bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono Kamis lalu. Komunikasi dengan dua partai nonkoalisi dilakukan sebelum Jokowi sebelum dirinya memastikan susunan kabinet.