Aceh Tenggara Diterjang Banjir Bandang, PKB Salurkan Bantuan

Ahmad Zubaidi | Rabu, 02/01/2019 13:55 WIB
Aceh Tenggara Diterjang Banjir Bandang, PKB Salurkan Bantuan Relawan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyapa dan menyalurkan bantuan bagi warga terdampak banjir bandang di Aceh Tenggara (dok Tim Burhan Alpin)

ACEH TENGGARA, RADARBANGSA.COM - Banjir bandang yang menerjang Kabupaten Aceh Tenggara memantik peduli banyak pihak, tak terkecuali dari Burhan Alpin, kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Provinsi Aceh.

Menurut Alpin, banjir bandang tersebut merendam ratusan rumah, lahan pertanian, serta memutus beberapa jembatan dan jalan lintas pada Senin dini hari, 31 Desember 2018.

Hal ini memantik kepeduliannya dengan membangun dapur umum yang ditempatkan di empat kecamatan terdampak banjir bandang paling parah.

“Setengah Kabupaten Aceh Tenggara hampir terendam, khusus yang kita bantu di 4 kecamatan terparah, Kec. Lawe Bulan, Babussalam, Bambel dan Badar, karena bulan ini 3 kali kebanjiran,” kata Alpin kepada Radarbangsa, Rabu 2 Januari 2019.

Selain membangun dapur umum, lanjut Calon DPRA Provinsi Aceh nomor urut 2 ini, pihaknya juga membantu meringankan beban para korban dengan membagikan nasi bungkus dan kebutuhan pokok.

“Bahkan sedikit dana bagi yang tidak kebagian, untuk sarapan makan siang dan malam,” imbuh Alpin.

Melihat dampak banjir yang sangat besar tersebut, Alpin mendesak Pemerintah Provinsi Aceh dan juga pusat untuk turun tangan membantu memulihkannya. Menurut Alpin, Pemkab Aceh Tenggara tak cukup mampu mengatasi musibah tersebut.

“Perlu dari Provinsi dan pusat turun, karena Pemkab sudah tidak mampu mengatasi. Warga juga membutuhkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari,” tukas dia.

Sebelumnya, banjir bandang dan tanah longsor terjadi di tiga kecamatan, yakni Ketambe, Badar, Lauser di Aceh Tenggara, Sabtu (24/11), Senin (26/11) dan Sabtu (1/12).

Bencana itu telah merusak 60 rumah, satu jembatan, dan jalan lintas nasional hingga menyebabkan 1.225 warga terdampak, serta 216 jiwa atau 47 keluarga terpaksa mengungsi.

Selain itu, ratusan unit rumah yang rusak, berikut masjid, jembatan, dan Daerah Aliran Sungai (DAS) Menderung tertimbun material banjir.