Wakil Bendahara Umum DPP PBB Bambang Susanto dan Ketua Gemasa. doc. istimewa
PANGKAL PINANG, RADARBANGSA.COM- Dewan Pengurus Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa (DPW PKB) Provinsi Bangka Belitung (Babel) mengadakan acara pembekalan dan strategi untuk memenangkan Pemilu 2019.
Ketua DPW PKB Babel, Tanwin meminta kepada seluruh kader bahu membahu dalam menghadapi kompetisi Pemilu 2019 yang sangat ketat, sebab ini baru pertama kali, Pileg dan Pilpres dilaksanakan secara berbarengan.
"Saya berharap seluruh kursi yang ada di setiap dapil di provinsi dan kebupaten bisa mendapat kersi. Sehingga pada 2019 PKB bisa menjadi parti yang sangat diperhitungkan dan menjadi dambaan masyarakat," Kata Tanwan pada acara pembekalan dan bimtek Calon Legislatif se Bangka Belitung di Hotel Grand Villa, Pangkal Pinang, Sabtu-Minggu, 3-4 November 2018.
Tanwin juga mengingatkan cita-cita Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar pada Muktamar Surabaya, PKB berada di posisi kedua pada Pemilu 2019. Cita-cita itu, kata Tanwin sudah mulai terlihat dengan hasil survie yang menempatkan PKB di posisi ketiga.
"Artinya apa yang dicita-citakan ketua umum di Muktamar Surabaya kemarin hampir selesai. Mudah-mudahan nanti di 2019 kita bisa di nomor dua. Untuk itu kerja temen-temen caleg sangat diharapkan," ungkap Tanwin.
Acara yang dihadiri oleh DPP PKB, pengurus PKB di semua tingkatan se-Babel itu, Tanwin meminta para caleg PKB agar melakukan pendekatan kepada masyarakat dengan metode door to door.
Sementara Sekertaris Jenderal DPP PKB, M. Hanif Dhakiri menyarankan kader dalam menyerap aspirasi, mengawal masyarakat didasarkan pada kekuatan PKB, warisan NU dan visi-misi untuk bangsa dan negara.
Selain itu, Hanif juga memaparkan hasil dari sejumlah lembaga survei, dimana PKB berada pada posisi ketiga pada Pemilu 2019. Meski demikian, ia meminta kader tidak terlena tapi benar-benar bekerja untuk memenuhi ekspektasi dari survei.
"Oleh karena itu, kita harus bahu membahu, kerja keras sekeras-kerasnya, sekuat-kuatnya, untuk memastikan PKB ini memenuhi ekspektasi dari survei-survei yang ada," pinta Hanif.
