
RADARBANGSA.COM - Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon mendorong pemerintah kota Pariaman, Sumatera Barat untuk segera mendaftarkan Museum Budaya Pariaman agar pemerintah pusat dapat membantu sarana edukasi dan etalase budaya setempat itu secara maksimal.
"Segera didaftarkan, diregistrasi. Sehingga kami dapat membantu bagaimana tata kelola, tata pamer dan lini masa dari artefak," kata Fadli Zon saat peresmian Museum Budaya Pariaman di Pariaman, Minggu (6/7).
Menurutnya dalam museum itu sudah jelas apa yang ditonjolkan di Pariaman bahkan di dalamnya tidak saja berisi dokumentasi foto kegiatan Tabuik pada tahun 1887 namun juga keterangan-keterangan dalam Tabuik.
Ia menyampaikan dengan museum tersebut terdaftar maka Kemenbud akan melakukan standarisasi museum mulai dari A, B, dan C sehingga berpotensi mendapatkan bantuan dana alokasi khusus (DAK).
Ia menyebutkan dengan adanya Museum Budaya Pariaman maka jumlah museum di seluruh Indonesia telah mencapai 470 museum yang tidak saja dikelola oleh pemerintah pusat, provinsi, kabupaten dan kota namun juga swasta dan perorangan.
"Sebelumnya museum di Indonesia 469, dengan diresmikannya Museum Budaya Pariaman maka jumlah museum bertambah 1," ujarnya.
Ia berharap museum-museum tersebut tidak saja sebagai lokasi penyimpanan artefak namun juga ruang yang hidup bahkan menjadi etalase daerah.
Sementara itu, Wali Kota Pariaman Yota Balad mengatakan Museum Budaya Pariaman merupakan museum pertama yang dimiliki oleh daerah itu semenjak berdirinya kota tersebut 23 tahun yang lalu.
Gedung museum tersebut, lanjutnya yaitu Rumah Tabuik Pasa yang merupakan salah satu dari dua rumah Tabuik di daerah itu. Di rumah Tabuik tersebut tidak saja sebagai lokasi pembuatan ornamen Tabuik dan menyimpan bukti penyelenggaraan Tabuik semenjak ratusan tahun yang lalu namun juga kegiatan kesenian dan kreativitas warga.