Utamakan Sedekah kepada Saudara Terdekat Baru Orang Lain

Neli Elislah | Jum'at, 23/04/2021 19:42 WIB
Utamakan Sedekah kepada Saudara Terdekat Baru Orang Lain sedekah (sumber:istimewa)

RADARBANGSA.COM - Beberapa hadis secara jelas menegaskan bahwa sedekah haruslah diberikan kepada saudara terdekat dahulu baru untuk orang lain. Sabda Rasulullah SAW riwayat At-Thabarani, "...Wahai umat Muhammad, demi zat Allah yang mengutusku dengan hak, sungguh Allah SWT tidak akan menerima sedekah seseorang (kepada orang lain) selagi ia memiliki kerabat yang masih membutuhkan bantuan dan pertolongannya," (Al-Mundziri, 1998 M: I/424).

Terdapat hadis lain riwayat Ahmad dan Abu Dawud mengenai keutamaan sedekah baiknya diberikan kepada orang-orang terdekat kita dahulu, yaitu yang nafkahnya menjadi tanggung jawab kita. Dikuti dari Kitab Ibanatul Ahkam Syarah Bulughul Maram karya Syekh Hasan Sulaiman An-Nuri dan Sayyid Alwi Abbas Al-Maliki (Beirut, Darul Fikr: 1996 M/1416 H) juz II, halaman 261.

عن أبي هريرة أنه قال يا رسول الله أي الصدقة أفضل قال جهد المقل وابدأ بمن تعول رواه أحمد وأبو داود وصححه ابن خزيمة وابن حبان والحاكم

Artinya, “Dari sahabat Abu Hurairah RA, ia bertanya, ‘Wahai Rasulullah SAW, apakah sedekah yang paling utama?’ Rasul menjawab, ‘Sedekah orang sedikit harta. Utamakanlah orang yang menjadi tanggung jawabmu,’” (HR Ahmad dan Abu Dawud. Ini hadis sahih menurut Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, dan Al-Hakim).

Adapun berikut ini adalah hadis riwayat Abu Dawud dan An-Nasa’i perihal keutamaan sedekah secara berjenjang terhadap diri sendiri, anak, pelayan, dan seterusnya. (An-Nuri dan Al-Maliki, 1996 M: II/262).

وعن أبي هريرة رضي الله تعالى عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم: تصدقوا. فقال رجل: يا رسول الله! عندي دينار قال: تصدق به على نفسك، قال: عندي آخر، قال: تصدق به على ولدك، قال: عندي آخر، قال: تصدق به على خادمك، قال: عندي آخر، قال: أنت أبصر به رواه أبو داود و النسائي ، وصححه ابن حبان و الحاكم 

Artinya, “Dari sahabat Abu Hurairah RA, ia berkata, ‘Rasulullah SAW bersabda, ‘Sedekahlah kalian!’ Seorang sahabat berkata, ‘Ya Rasul, aku punya satu dinar?’ Rasul menjawab, ‘Sedekah kepada dirimu sendiri.’ Ia berkata, ‘Aku masih punya uang lagi?’ ‘Sedekah kepada anakmu,’ jawab Rasul. Ia berkata, ‘Aku masih punya uang?’ Rasul menjawab, ‘Sedekah kepada pelayanmu.’ Ia berkata lagi, ‘Aku masih punya uang lainnya?’ Rasul menjawab, ‘Kamu lebih tahu sedekah kepada siapa lagi.’” (HR Abu Dawud dan An-Nasai. Ini hadits shahih menurut Ibnu Hibban dan Al-Hakim).

Terdapat pula hadis panjang yang menjelaskan makna yang sama, mengenai keutamaan sedekah pada pasangan, kerabat dan keutamaan memprioritaskan mereka. Hadis riwayat Bukhari dan Muslim ini kami kutip dari Kitab At-Targhib wat Tarhib minal Hadisis Syarif karya Syekh Zakiyyuddin Abdul Azhim Al-Mundziri (Beirut, Darul Fikr: 1998 M/1418 H) juz I, halaman 423.

عَنْ زَيْنَبَ امْرَأَةِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُوْدٍ رضي الله عنهما قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَصَدَّقْنَ يَا مَعْشَرَ النِّسَاءِ وَلَوْ مِنْ حُلِيِّكُنَّ قَالَتْ فَرَجَعْتُ إِلَى عَبْدِ اللَّهِ فَقُلْتُ إِنَّكَ رَجُلٌ خَفِيفُ ذَاتِ الْيَدِ وَإِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ أَمَرَنَا بِالصَّدَقَةِ فَأْتِهِ فَاسْأَلْهُ فَإِنْ كَانَ ذَلِكَ يَجْزِي عَنِّي وَإِلَّا صَرَفْتُهَا إِلَى غَيْرِكُمْ قَالَتْ فَقَالَ لِي عَبْدُ اللَّهِ بَلْ ائْتِيهِ أَنْتِ قَالَتْ فَانْطَلَقْتُ فَإِذَا امْرَأَةٌ مِنْ الْأَنْصَارِ بِبَابِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَاجَتِي حَاجَتُهَا قَالَتْ وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ أُلْقِيَتْ عَلَيْهِ الْمَهَابَةُ قَالَتْ فَخَرَجَ عَلَيْنَا بِلَالٌ فَقُلْنَا لَهُ ائْتِ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَخْبِرْهُ أَنَّ امْرَأَتَيْنِ بِالْبَابِ تَسْأَلَانِكَ أَتُجْزِئُ الصَّدَقَةُ عَنْهُمَا عَلَى أَزْوَاجِهِمَا وَعَلَى أَيْتَامٍ فِي حُجُورِهِمَا وَلَا تُخْبِرْهُ مَنْ نَحْنُ قَالَتْ فَدَخَلَ بِلَالٌ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَأَلَهُ فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ هُمَا فَقَالَ امْرَأَةٌ مِنْ الْأَنْصَارِ وَزَيْنَبُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الزَّيَانِبِ قَالَ امْرَأَةُ عَبْدِ اللَّهِ فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَهُمَا أَجْرَانِ أَجْرُ الْقَرَابَةِ وَأَجْرُ الصَّدَقَةِ رواه البخاري ومسلم واللفظ له

Artinya, “Dari Zainab, istri Abdullah bin Mas’ud RA, ia berkata, ‘Rasulullah SAW suatu hari bersabda, ‘Wahai kalangan perempuan, sedekahlah kalian meski itu barang perhiasan kalian!’ aku kemudian pulang menemui Abdullah bin Mas’ud. Kubilang, ‘Kau ini pria yang fakir. Sedangkan Rasulullah memerintahkan kami bersedekah. Temui dan tanyalah Rasulullah (soal sedekah kepadamu). Jika (sedekah kepada suami) itu memadai, (maka cukuplah bagiku). Tetapi jika tidak, aku akan menyalurkannya kepada orang lain.’ ‘Tidak mau, kau saja yang menemuinya,’ kata Ibnu Mas’ud. Lalu aku berangkat. Tiba-tiba ada seorang perempuan di muka pintu Rasulullah yang memiliki hajat yang sama denganku. Sementara Rasulullah adalah pria yang berwibawa. Bilal keluar menemui kami. ‘Sampaikan, ‘Dua perempuan di muka pintu bertanya kepadamu. Apakah sedekah keduanya kepada suami mereka dan anak-anak yatim asuhan mereka itu memadai?’ Tapi jangan bilang siapa kami (yang bertanya),’ kubilang kepada Bilal. Ia kemudian masuk menemui Rasulullah dan menyampaikan pertanyaan kami. ‘Mereka berdua siapa?` kata Rasul kepada Bilal. ‘Satu perempuan Anshor. Satunya Zainab.’ ‘Zainab yang mana?’ ‘Zainab istri Ibnu Mas’ud,’ jawab Bilal. Rasul berpesan kepada Bilal, ‘Mereka berdua mendapat dua pahala sekaligus, pertama pahala (menjaga) kekerabatan, kedua, pahala sedekah.’” (HR Bukhari dan Muslim. Lafal hadis oleh Imam Muslim).

Dan berikut ini hadis riwayat An-Nasa’i dan At-Tirmidzi dengan muatan hadis yang serupa, yaitu perihal keutamaan sedekah terhadap kerabat dekat. (Al-Mundziri, 1998 M: I/424).

عن سلمان بن عامر عن النبي صلى الله عليه وسلم قال الصدقة على المسكين صدقة وهي على ذي الرحم اثنتان صدقة وصلة رواه النسائي والترمذي

Artinya, “Dari Salman bin Amir RA, dari Nabi Muhammad SAW, ia bersabda, ‘Sedekah kepada orang miskin (bernilai) satu sedekah. Tetapi sedekah kepada kerabat (bernilai) dua sedekah, pertama pahala sedekah, kedua pahala (jaga) silaturrahim.’” (HR An-Nasai dan At-Tirmidzi).

Kesimpulan yang dapat diambil dari sejumlah hadis di atas bahwa sedekah dari hasil menyisihkan sebagian pendapatan ditujukan sebaiknya kepada orang yang dekat secara kekerabatan, walaupun jauh secara geografis. Hal ini ditujukan untuk mendapatkan dua pahala sekaligus dan dua fungsi, yaitu rida Allah SWT sekaligus menjaga silaturahim.

 

 

 

TAG : Sedekah

Berita Terkait :