Belajar Keberagaman dan Toleransi, Delegasi Muslim Australia Kunjungi Indonesia

Rahmad Novandri | Selasa, 06/03/2018 18:40 WIB
Belajar Keberagaman dan Toleransi, Delegasi Muslim Australia Kunjungi Indonesia Lima Delegasi Muslim Australia mengunjungi Candi Borobudur di Yogyakarta. (Dok Kedubees Australia)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Bangsa Indonesia telah dikenal oleh masyarakat dunia sebagai negara yang bisa menyatukan keberagaman dan menjaga toleransi antar sesama umat beragama dan warga Indonesia. Hal itu pula yang membawa delegasi muda Muslim Australia datang ke Indonesia.

Delegasi yang berjumlah lima orang tersebut berkunjung ke Jakarta, Yogyakarta dan Makassar dalam Program Pertukaran Muslim (MEP). Kunjungan tersebut dimulai sejak dari Senin, 5 Maret 2018 hingga Sabtu (17/3).

Mereka terdiri dari tiga perempuan dan dua laki-laki. Delegasi tersebut mengaku telah memperoleh pengalaman tentang keragaman dan toleransi beragama di Indonesia.

Selama dua pekan itu, lima delegasi dijadwalkan akan bertemu dengan sejumlah organisasi Islam, para pemimpin komunitas, pesantren, akademisi dan media. Program mereka mencakup kegiatan budaya dan antar-agama seperti menghadiri ibadah salat Jumat di Masjid Istiqlal serta berkunjung ke Candi Borobudur.

Kuasa Usaha Kedutaan Besar Australia, Allaster Cox, menjelaskan, Program Pertukaran Muslim bertujuan membangun dan memperkuat hubungan antara para pemimpin muda Muslim di Australia dan Indonesia. "Caranya, dengan membekali mereka pengalaman yang mengubah hidup," ungkapnya seperti dikutip republika.co.id.

Tidak hanya itu, lima delegasi juga membagikan pengalaman mereka tumbuh besar di Australia, negara dengan agama yang beragam. Mereka berbagi kisah selama hidup di Melbourne, Sydney dan Canberra. Latar belakang mereka yang beragam, dari bidang pendidikan, pembangunan masyarakat, olahraga sampai kesenian membuat kisah mereka semakin berwarna.

Sekedar informasi, Program MEP dimulai pada 2002 oleh Australia-Indonesia Institute. Sampai saat ini, sudah lebih dari 200 pemimpin muda Muslim dari kedua negara telah berpartisipasi, memperoleh pengalaman tentang Islam dan keanekaragaman di negara masing-masing.


Berita Terkait :