Petani Banyuwangi Sujud Syukur, Harga Gabah Tembus Rp6.800

Arif Setiawan | Sabtu, 17/05/2025 14:31 WIB
Petani Banyuwangi Sujud Syukur, Harga Gabah Tembus Rp6.800 Ilustrasi petani di sawah. (Foto: YouTube JTV Banyuwangi)

RADARBANGSA.COM - Harga gabah di Banyuwangi saat ini tembus Rp6.800 per kilogram. Kabar gembira ini langsung disambut dengan sujud syukur dan bahagia oleh para petani di Banyuwangi saat ditemui di wilayah persawahan Dusun Sidomukti, Desa Yosomulyo Kecamatan Gambiran, Jumat (16/5). 

Harga ini tentu sesuai dengan apa yang menjadi harapan bagi para petani selama ini dan selaras dengan kebijakan Pemerintah Prabowo Subianto terkait penetapan harga gabah sebesar Rp6500 per kilogram. 

Selain menjanjikan, kebijakan ini juga memotivasi anak muda untuk mulai gemar dalam menggeluti bidang pertanian. Seperti halnya petani muda bernama Didik Kurniawan asal Jajag, Banyuwangi yang saat ini sedang menggeluti pertanian padi . 

Pada panen kali ini Didik sangat bersyukur dan tersenyum lega pasalnya dengan penetapan terkait harga gabah sebesar Rp6.500 tersebut mampu menjadikan semangat dalam menggeluti bidang pertanian terlebih saat panen raya kali ini harga gabah di Banyuwangi bisa tembus Rp6800 rupiah per kilogram. 

"Saya sebagai petani muda ini, sangat bangga dengan programnya pak prabowo dengan harga Rp. 6500, sekarang saya panen dengan harga Rp.6800. Dengan ini saya menyatakan bangga sekali jadi petani muda, is the best pokoknya," ungkap Didik dengan senyum sumringah. 

Didik juga menjelaskan saat ini Ia mampu menanam padi di lahan seluas dua hektar. "kurang lebih ini dua hektar, kalau kurang lebih dua hektar kemungkinan nanti keluarnya ya enam ton sampai tujuh ton," tambah Didik. 

Pembelian gabah dengan harga 6800 ini tak luput dari dukungan pihak pembeli swasta yang sudah bersedia mematuhi dan mendukung kebijakan pemerintah sehingga para petani bisa lebih sejahtera. 

Salah satunya pembeli gabah bernama Wahyu Afifulhaq yang mengungkapkan upayanya untuk mendukung petani sekaligus kebijakan pemerintah. 

"ini sesuai Peraturan Presiden jadi kami memfasilitasi petani untuk panen, jadi pembelian di atas harga sesuai standar bulog," terang Wahyu. 

"Untuk panen, alat potong, lalu tenaga kerja, yang apa namanya manol, itu kami yang fasilitasi, terus bahan itu ditimbang keluar tulisan langsung kami bayar jadi petani nggak repot tinggal sedekah begini aja mas terima bersih dan selesai hari ini juga," sambung Wahyu.