Bank Indonesia. (Foto: inewsid)
RADARBANGSA.COM - Gubernur Perry Warjiyo menegaskan, Bank Indonesia akan mempertahankan suku bunga untuk melindungi rupiah dari aksi jual di pasar global.
BI akan mengamati langkah Federal Reserve selanjutnya dan kekuatan dollar AS dalam menentukan langkah kebijakan berikutnya, ujar Perry dalam wawancara dengan Bloomberg Television di London, Jumat 6 Oktober 2023.
Rupiah menjadi salah satu mata uang yang dengan penurunan terdalam di Asia dalam sebulan terakhir karena aksi jual yang melanda aset-aset emerging market di tengah ancaman kenaikan suku bunga AS.
Perry memastikan menjaga stabilitas mata uang adalah tujuan utama BI. Ia pun mengungkapkan bahwa kekuatan dollar adalah alasan utama mengapa BI menolak untuk memangkas biaya pinjaman, meskipun inflasi dan kondisi ekonomi Indonesia berada pada posisi yang menguntungkan.
Bahkan jika BI memperpanjang jeda suku bunga pada rapat kebijakan 19 Oktober nanti, akan menghadapi risiko pencapaian tingkat suku bunga yang setara dengan AS. Kondisi ini bisa tercapai jika Federal Reserve memutuskan untuk menaikkan suku bunga sebesar seperempat poin pada Novenber depan.
Rupiah turun 3% pada kuartal terakhir, menghapuskan kenaikan year-to-datekarena dollar AS menguat lebih lanjut minggu ini. Pelarian modal membuat imbal hasil obligasi pemerintah bertenor 10 tahun melampaui 7%, level yang terakhir kali terlihat di bulan November sehingga mendorong BI untuk membeli obligasi di pasar untuk pertama kalinya sejak tahun 2022.
