
RADARBANGSA.COM - Pemerintah meminta para operator seluler di Indonesia agar berkomitmen untuk menghadirkan akses internet hingga 100 Mbps di wilayah tanpa jaringan serat optik tidak hanya di perkotaan, tapi, hingga daerah pelosok.
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menyebutkan langkah itu menjadi bagian dari percepatan pemerataan konektivitas digital nasional mengikuti arahan Presiden Prabowo Subianto yang dalam pidato pelantikannya menyatakan bahwa konektivitas adalah fondasi penting untuk pertumbuhan ekonomi rakyat.
"Sebagaimana kita ketahui bersama, dalam pidato pelantikannya, Presiden menyampaikan secara berulang pentingnya digitalisasi untuk meningkatkan kehidupan ekonomi masyarakat," ujar Meutya saat bertemu pimpinan operator seluler di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta, Kamis (12/6).
Untuk mendukung komitmen para operator seluler menghadirkan konektivitas digital optimal, pemerintah menjanjikan alokasi spektrum baru dan skema jaringan terbuka (open access) yang mendorong keterlibatan banyak pihak dan harga layanan terjangkau.
Spektrum baru itu merujuk pada spektrum 1,4 GHz yang memang direncanakan untuk dilelang dan digunakan untuk Broadband Wireless Access (BWA).
Upaya itu diharapkan akan membuka jalan bagi penyediaan layanan internet tetap berkecepatan tinggi di area yang belum terjangkau jaringan serat optik, baik untuk untuk fasilitas publik seperti sekolah, pusat layanan kesehatan, kantor desa, maupun rumah tangga.
Untuk itu, pemerintah telah menyiapkan spektrum baru yang akan dialokasikan secara transparan kepada operator seluler nasional. Model jaringan yang akan diterapkan bersifat open access membuat pemegang izin wajib membuka infrastrukturnya untuk digunakan bersama oleh penyelenggara lain.
"Ini adalah langkah kami dalam memastikan bahwa setiap kebijakan spektrum tidak hanya mengutamakan aspek regulasi, tapi juga membuka ruang seluas-luasnya untuk keterlibatan dan kesiapan industri," tuturnya.