Besaran Konsumsi Listrik untuk Menambang 1 Keping Bitcoin

Neli Elislah | Rabu, 07/07/2021 16:12 WIB
Besaran Konsumsi Listrik untuk Menambang 1 Keping Bitcoin Cryptocurrency, Bitcoin (Foto:Istimewa)

RADARBANGSA.COM - Angka konsumsi Bitcoin terus naik sejak pertama ditemukan. Pada tahun 2020 misalnya, konsumsi listrik penambangan Bitcoin hingga mencapai 121,36 terawatt per hours (Twh). Jika dibandingkan konsumsi listrik negara tiap tahunnya seperti Argentina hanya 121 Twh, Belanda 108,8 Twh, Uni Emirat Arab 113 Twh, dan hampir sama dengan Norwegia (122,2 Twh). 

Untuk menghasilkan Bitcoin harus melakukan menambangan dengan melibatkan komputer khusus dan nyatanya kegiatan itu membutuhkan konsumsi daya listrik yang sangat besar. Bitcoin dikritisi oleh banyak pihak, konsumsi listriknya yang besar ini berkaitan dengan jumlah polusi CO2 yang dihasilkan dari pembangkit listrik.

Menurut laporan Bitcoin Energy Consumption Index yang dirilis Digiconomist, proses penambangan satu keping Bitcoin saat ini memakan daya 1.820 kilo Watt per jam (kWh).

Angka tersebut diperkirakan setara dengan rata-rata pemakaian listrik rumah tangga di Amerika Serikat (AS) selama 62 hari atau sekitar 2 bulan.

Biaya pemakaian listrik per kWh di Amerika Serikat sendiri berkisar 0,13 dolar AS atau sekitar Rp 1.800, sehingga pengguna harus membayar sekitar 236 dolar AS (sekitar Rp 3,4 juta) untuk pemakaian listrik 1.820 kWh.

Data Digiconomist juga mengklaim bahwa proses penambangan satu keping Bitcoin menghasilkan emisi karbon dioksida sebanyak 864,93 kgCO2 atau setara dengan 144.155 jam menonton YouTube. 

Digicomist juga memperkirakan konsumsi listrik jaringan Bitcoin saat ini mencapai 134,74 Terra Watt per jam (TWh), atau setara dengan pemakaian listrik di seantero negara Swedia. Padahal, angka tersebut "hanya" berkisar 78 TWh pada bulan Maret lalu. 

Konsumsi energi listrik oleh keseluruhan jaringan Cryptocurrency kemungkinan lebih besar lagi. Menginat bahwa jumlah yang disebutkan di atas hanya untuk penambangan Bitcoin, belum termasuk mata uang kripto lain, seperti Ethereum, Binance, dan lain-lain.


Berita Terkait :