
RADARBANGSA.COM - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dipastikan batal melaksanakan kunjungan kerja ke Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, pada Kamis (26/6/2025).
Padahal, dalam agenda semula, Presiden dijadwalkan meresmikan peningkatan produksi minyak di Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, yang dikelola oleh ExxonMobil Cepu Limited (EMCL).
Sebagai gantinya, Presiden Prabowo tetap akan melakukan peresmian tersebut secara daring dari Bali melalui sambungan video konferensi (Zoom).
Perubahan skema ini disebabkan oleh kondisi cuaca ekstrem berupa hujan deras yang terjadi di wilayah Banyuwangi sehingga helikopter yang ditumpangi Presiden tidak memungkinkan untuk mendarat.
“Bapak tidak jadi datang ke sini. Bahkan ke Banyuwangi pun dibatalkan karena hujan deras. Helikopter tidak bisa mendarat,” kata salah satu staf kepresidenan kepada awak media di lokasi acara peresmian.
Informasi serupa juga disampaikan oleh salah satu jurnalis istana dari stasiun televisi nasional yang menyatakan bahwa batalnya kehadiran Presiden Prabowo memang disebabkan faktor cuaca.
“Iya benar, Bapak tidak jadi hadir. Cuaca buruk. Tapi Menteri ESDM kemungkinan hadir sekitar pukul 12 siang,” ungkapnya.
Kabar batalnya kedatangan Presiden ke Lapangan Banyu Urip turut dikonfirmasi oleh Dave A. Seta, perwakilan dari Public & Government Affairs ExxonMobil Cepu Limited.
“Sepertinya memang seperti itu. Tapi informasinya Pak Menteri (ESDM) tetap akan datang ke sini,” ujarnya di lokasi peresmian.
Berdasarkan pantauan di lapangan, para tamu undangan telah mulai berdatangan ke lokasi kegiatan. Mereka berasal dari berbagai unsur, mulai dari pejabat Pertamina, perwakilan Badan Kerja Sama Blok Cepu, pejabat pemerintah pusat, provinsi hingga daerah, serta para kepala desa di sekitar wilayah operasi migas.
Uji coba teknis untuk pelaksanaan peresmian secara daring dari Bali juga telah dilangsungkan sebelumnya. Sejumlah persiapan telah dilakukan jauh hari untuk menyambut kedatangan Presiden Prabowo ke Bojonegoro.
Di antaranya ialah apel gelar pasukan pengamanan yang melibatkan 1.316 personel gabungan, serta uji coba penerbangan tiga helikopter Super Puma di lapangan Desa Gayam, lokasi operasional Lapangan Banyu Urip.
Dengan batalnya kehadiran Prabowo dalam peresmian ini, maka bertambah lagi daftar Presiden RI yang urung datang ke Kabupaten Bojonegoro.
Daerah ini dikenal sebagai salah satu wilayah strategis nasional dalam sektor migas, namun kerap kali batal dikunjungi oleh Presiden, yang oleh sebagian kalangan disebut sebagai “daerah pantangan”.
Fakta tersebut sudah terlihat sejak era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hingga Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang tercatat beberapa kali membatalkan kunjungan meskipun sebelumnya telah dijadwalkan secara resmi.
Batalnya kunjungan para presiden ini menimbulkan berbagai spekulasi di masyarakat terkait keberadaan Bojonegoro sebagai “daerah yang sulit dikunjungi Presiden”.
Namun demikian, aktivitas sektor migas tetap berjalan normal dan strategis bagi ketahanan energi nasional.