Timwas Haji DPR Soroti Ketimpangan Petugas Kesehatan dengan Jemaah Haji

M. Isa | Jum'at, 13/06/2025 18:02 WIB
Timwas Haji DPR Soroti Ketimpangan Petugas Kesehatan dengan Jemaah Haji Ilustrasi Jemaah haji di Masjidil Haram. (Foto: Kemenag RI)

RADARBANGSA.COM - Tim Pengawas DPR RI menyoroti ketimpangan jumlah tenaga kesehatan Indonesia yang bertugas di Arab Saudi selama musim haji. Hal ini disampaikan Anggota Tim Pengawas Haji (Timwas) DPR RI dr. Edy Wuryanto. Menurutnya, jumlah petugas medis yang tersedia saat ini tidak sebanding dengan jumlah jemaah haji Indonesia yang mencapai lebih dari 221.000 orang.

“Saat ini rasio tenaga kesehatan dengan jumlah jemaah haji sekitar 1 banding 400. Ini sangat tidak ideal dan harus dievaluasi ulang. Pelayanan kesehatan jemaah jadi kurang maksimal,” ujar dr. Edy.

dr Edy mengungkapkan, sistem pelayanan kesehatan di Arab Saudi membatasi aktivitas medis di area hotel jemaah, yang menyebabkan keterlambatan proses perujukan bagi jemaah yang sakit ke rumah sakit rujukan di Saudi. Oleh karena itu, iamenekankan pentingnya pendekatan promotif dan preventif oleh tenaga medis Indonesia di lapangan.

“Petugas kesehatan kita ke depan harus lebih difokuskan pada deteksi dini, pemantauan rutin, dan klasifikasi risiko jemaah. Mana yang high risk, middle risk, dan low risk. Yang masuk kategori risiko tinggi harus betul-betul disiapkan jalur perujukannya,” imbuhnya.

Sebagai langkah jangka panjang, politisi Senayan itu mendorong pemerintah Indonesia untuk mulai menjajaki kerja sama diplomatik dengan Pemerintah Arab Saudi guna membangun Rumah Sakit Haji Indonesia di Makkah.

“Jumlah jemaah kita setiap tahun sangat besar, begitu juga umrah. Maka sudah saatnya Indonesia memiliki rumah sakit haji sendiri di Arab Saudi. Ini penting agar jemaah kita bisa dirawat oleh tenaga medis sesama orang Indonesia, sehingga ada kenyamanan, keamanan, dan komunikasi yang lebih baik,” tukasnya.