Rustini Muhaimin Ajak Kaum Perempuan Perangi Judi Online

M. Isa | Senin, 02/12/2024 08:02 WIB
Rustini Muhaimin Ajak Kaum Perempuan Perangi Judi Online Ketua Dewan Pembina Perempuan Bangsa, Rustini Murtadho (tengah) foto: radarbangsa

RADARBANGSA.COM - Ketua Dewan Pembina Perempuan Bangsa, Rustini Murtadho mengajak para perempuan untuk melawan dan memerangi judi online alias judol. Sebab, judol ini sangat merugikan dan berdampak buruk bagi masyarakat.

Ajakan itu disampaikan Rustini saat menghadiri acara Women Leadership Forum dalam rangka Munas Perempuan Bangsa ke-V di Hotel Sultan, Jumat (29/11/2024) lalu. 

Menurut istri Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar itu, para perempuan harus berperan aktif dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang terjadi di masyarakat, “Judi online dan pinjol ini juga menjadi sesuatu yang sangat memprihatinkan. Para perempuan harus berperan aktif ikut mengatasi masalah itu,” kata Rustini.

Rustini juga mengajak Perempuan Bangsa untuk berusaha meningkatkan ekonomi perempuan. Kelompok rentan dan kurang mampu harus menjadi fokus sasaran, sehingga kondisi mereka menjadi lebih baik. 

“Saya berharap kita harus peka dan tahu apa yang menjadi tugas kita sesungguhnya. Jangan berpikir setelah dilantik, mobil apa yang harus kita miliki? Tas apa yang kita jinjing?. Tapi apa yang harus kita perjuangan. Orang-orang yang lemah dan terpinggirkan yang harus kita perjuangkan. Mereka yang harus kita jinjing, kita perjuangkan,” tegasnya.

Rustini menyatakan, perempuan harus kuat, produktif, inovatif, dan bertanggung jawab. Menurutnya, semua agama sangat menghargai peran perempuan. Jika ada yang merendahkan perempuan yang mengatasnamakan agama, berarti mereka tidak paham tentang gama. Karena semua agama memberikan peran seluas-luasnya bagi perempuan.

Dengan kemampuan yang dimiliki kaum perempuan, banyak sekali persoalan yang harus diperhatikan dan menjadi pemikiran. Khususnya, masalah khas perempuan. Persoalan itu bisa diselesaikan melakukan pembentukan perundang-undang. Yaitu, membentuk undang-undang yang berpihak pada masalah para perempuan.

“Yang sakit bisa terlindungi dapat BPJS. Perempuan yang melahirkan agar tidak terjadi kematian. Perempuan yang menyusui memiliki tempat yang nyaman di ruang publik. Sudahkah tersedia pojok menyusui? Problem khas perempuan itu harus diperhatikan, karena itu hanya kita yang tahu dan harus diperjuangkan,” ungkapnya.