Bukan Makan Gratis, Begini Strategi Gus Imin Atasi Stunting

M. Isa | Jum'at, 05/01/2024 15:43 WIB
Bukan Makan Gratis, Begini Strategi Gus Imin Atasi Stunting Gus Imin menjawab pertanyaan yang disampaikan dalam acara Slepet Imin Garut, Rabu (3/1). (Foto: istimewa)

RADARBANGSA.COM - Calon Wakil Presiden RI, Muhaimin Iskandar atau Gus Imin mengatakan, stunting tidak bisa diatasi secara tiba-tiba. Pasalnya, pengentasan stunting harua diawali dengan pemberian gizi yang baik pada calon ibu sebelum masa kehamilan.

"Stunting itu akibat ketika sejak dalam kandungan sudah tidak mendapatkan asupan makanan yang bergizi. Bahkan tidak ada persiapan seorang Ibu untuk hamil dengan persiapan yang matang," kata Gus Imin dalam keterangannya saat menanggapi soal stunting di Garut, Jawa Barat, Kamis (4/1).

Menurut Gus Imin, kalau mau Garut ini menjaga dan menguatkan masyarakat supaya tidak stunting, maka semua perencanaan diawali dari perkawinan. "Ibarat perintah syariat itu kira-kira salah satu tujuan syariat agama itu kan Hifdzun Nasl, menjaga keturunan," lanjutnya.

Wakil Ketua DPR RI bidang Kokesra itu menerangkan, persiapan calon ibu harus benar-benar direncanakan dengan baik sehingga stunting bisa diatasi sejak dini.

"Nah kalau sudah bicara keturunan sebelum pernikahan sudah didesain, nanti kawin nomor berapa perkawinan harus resmi. Setelah itu hamil, hamil sudah punya target 9 bulan, satu tahun usia anak ditarik mundur sejak umur 0 (nol) bulan di perut, itu lah usia-usia kritis yang harus dijaga supaya tidak stunting," ungkap Gus Imin.

Oleh karena itu, lanjut Gus Imin, Pemerintah harus menyiapkan anggaran khusus untuk menangani kasus stunting di Indonesia. Bukan meningkatkan gizi anak setelah mereka usia sekolah. 

“Ini bisa kita mulai dengan anggaran khusus untuk menyiapkan ibu-ibu hamil, ibu-ibu yang sudah menyiapkan diri untuk usia satu tahun ke belakang,” tuturnya.

Lebih lanjut, Ketua Umum PKB ini meminta Pemerintah untuk terus menghidupkan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga atau PKK, Posyandu hingga Puskesmas sebagai sarana untuk membackup gizi. “Sehingga kita hidupkan PKK, kita hidupkan Posyandu, kita hidupkan Puskesmas, sebagai sarana untuk membackup gizi,” imbuh Gus Imin.

Tidak hanya itu, lanjut Cawapres dari Koalisi Perubahan itu, Pemerintah juga harus memberikan edukasi kepada calon ibu dan ibu-ibu hamil agar pemenuhan gizinya terpenuhi. “dan tentu saja kualitas para calon ibu dan ibu-ibu yang sudah siap hamil,” tukasnya.