Temui Petani di Cirebon, Gus Imin: Kesejahteraan Petani Harus Diutamakan

M. Isa | Rabu, 25/10/2023 17:50 WIB
Temui Petani di Cirebon, Gus Imin: Kesejahteraan Petani Harus Diutamakan Cawapres RI, Gus Imin berbincang dengan para petani di Desa Jagapura, Cirebon, Jawa Barat, Kamis (25/10). (Foto: istimewa)

RADARBANGSA.COM - Calon Wakil Presiden (Cawapres) RI, Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus Imin melakukan pertemuan dengan para petani di Jagapura, Cirebon, Jawa Barat, Rabu, 25 Oktober 2023. 

Dalam kesempatan itu, Cawapres dari Koalisi Perubahan itu melakukan diskusi dengan para petani. Ia menyampaikan, Indonesia harusnya tidak melakukan impor beras. Beras yang ada di tanah air harus diproduksi oleh rakyat itu sendiri.

“Agar kebutuhan pangan dalan negeri terpenuhi, tidak ada impor lagi. Beras harus diproduksi oleh rakyat kita sendiri, itu yang disebut sebagai kemandirian pangan,” kata Gus Imin. 

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu juga menginginkan bahwa produksi pertanian di tanah air harus diperbanyak sehingga kebutuhan pangan nasional bisa terpenuhi.

“Kemandirian pangan ini salah satunya adalah produksi pertanian semakin banyak lagi, kebutuhan semua pangan nasional bisa terpenuhi tanpa impor,” imbuhnya.

Dalam kesempatan itu pula, jika menang pada Pilpres 2024 mendatang, Gus Imin bertekad menyejahterakan dan memakmurkan para petani. “Petani harus makmur juga. Produksinya baik tapi kalau petaninya gak makmur tidak ada gunanya. Kalau kebutuhan ketahanan pangan terjaga, produksinya banyak tapi petaninya tidak untung juga tidak ada gunanya,” ucapnya.

“Karena itu saya ingin terus mendengarkan masukan bapak/ibu sekalian supaya kemandirian pangan itu sekaligus menjadi bagian dari kemakmuran dan kesejahteraan petani,” tukasnya.

Sementara itu, para petani meminta kepada Gus Imin agar memperjuangkan kuota pupuk untuk petani. Saat ini, menurut Sutarjo petani mengalami kesulitan untuk akses pupuk karena langka. “(Kuota pupuk) kurang, Kuota pupuk kurang, satu hektar butuh 3,5,” kata Sutarjo.

“Pupuk langka sehingga petani tidak bisa menanam,” timbal petani lain, Sufyan.