Wapres Paparkan Langkah Strategis Tanggulangi Terorisme di HUT ke-13 BNPT

Rahmad Novandri | Jum'at, 28/07/2023 20:02 WIB
Wapres Paparkan Langkah Strategis Tanggulangi Terorisme di HUT ke-13 BNPT KH Maruf Amin (Wakil Presiden RI). (Foto: twitter @Kiyai_MarufAmin)

RADARBANGSA.COM - Wakil Presiden (Wapres) RI, KH Maruf Amin menyampaikan bahwa pemerintah terus berupaya menanggulangi aksi terorisme di Tanah Air. Menurutnya, berbagai strategi telah ditempuh, mulai dari pendekatan keras (hard approach) melalui Detasemen Khusus 88 Anti Teror Kepolisian Negara Republik Indonesia (Densus 88 AT Polri) hingga kemudian menggunakan pendekatan yang lebih lunak (soft approach) dengan dibentuknya Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Melalui BNPT, kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan terus diperkuat dalam mencegah aksi terorisme hingga kemudian menghasilkan tren positif. Angka serangan teror menurun signifikan sejak 2019. Selain itu, tercatat dalam laporan Global Terrorism Index 2022, Indonesia menempati peringkat ke-24 dari daftar negara paling terdampak terorisme, atau kategori terdampak sedang.

Meskipun demikian, penyebaran paham-paham terorisme seperti intoleransi tetap perlu diwaspadai, khususnya yang menyasar generasi muda. Sebab, hal ini akan kontraproduktif terhadap upaya pemerintah menciptakan generasi emas pada 2045.

"Di balik data capaian yang ada, saya berpesan agar tetap jangan lengah, seperti tadi disampaikan oleh Kepala BNPT. Organisasi teror akan selalu mencari jalan untuk menyebarkan paham-paham mereka, terutama kepada kelompok rentan, yaitu perempuan, pemuda, dan anak-anak," tegas Wapres saat menghadiri Puncak Peringatan Hari Ulang Tahun ke-13 BNPT, di Jakarta, Jumat, 28 Juli 2023.

Dalam acara bertajuk “BNPT Hadir untuk Negeri, Indonesia Damai Menuju Indonesia Emas” tersebut, Wapres memaparkan tiga langkah strategis yang perlu dijalankan oleh BNPT dan seluruh pemangku kepentingan dalam menyikapi tantangan yang ada.

"Pertama, perkuat kolaborasi melalui pendekatan multipihak. Tangkal terorisme secara berjemaah, atau dilakukan secara bersama-sama," terangnya.

Kedua, tambah Wapres, rangkul kalangan muda, baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan RT/RW dengan dibantu tokoh agama dan tokoh masyarakat. Ia meminta, moderasi beragama dan paham kebangsaan di kalangan generasi muda agar terus diperkuat.

"Berikan pemahaman bahwa Indonesia adalah negara kesepakatan atau di kalangan umat Islam disebut sebagai Darul Mitsaq. Dalam agama, kesepakatan harus dihormati, dan tidak boleh dilanggar," ujar Wapres.

Ketiga, sambung Wapres, monitor dan awasi media sosial, terutama menjelang pemilihan umum (pemilu) 2024. Menurutnya, perlu dicegah penyalahgunaan media sosial agar media ini tidak menjadi tempat yang subur bagi narasi-narasi intoleran dan ujaran kebencian.

"Gerakan radikal terorisme berpotensi tumbuh subur menjelang pemilu. Pahami segala bentuk risiko, agar tidak dimanfaatkan kaum intoleran untuk memengaruhi dan memecah belah umat," tutur Wapres.

Mengakhiri sambutannya, ia pun mengucapkan selamat ulang tahun ke-13 kepada BNPT. Wapres berharap, BNPT terus hadir untuk mendorong terwujudnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang damai dan maju.

"Jadilah pengawal keutuhan NKRI yang senantiasa hadir di tengah keberagaman. Semoga BNPT semakin solid dan profesional dalam menjalankan amanahnya, menjaga Bhinneka Tunggal Ika menuju Indonesia Emas," pungkasnya.