Komisi VI DPR Apresiasi Kontribusi Pertamina Terhadap Pajak dan PNBP

Rahmad Novandri | Kamis, 04/05/2023 16:19 WIB
Komisi VI DPR Apresiasi Kontribusi Pertamina Terhadap Pajak dan PNBP Ketua Komisi VI DPR RI Faisol Riza (foto: dpr)

RADARBANGSA.COM - Ketua Komisi VI DPR RI, Faisol Riza mengatakan bahwa Pertamina membuktikan kontribusinya terhadap penerimaan pajak dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Hal itu setelah Pertamina menyetorkan pajak ke negara sebesar Rp307 triliun.

"Ini kan sangat luar biasa. Kita harus mengakui besarnya kontribusi Pertamina, baik terhadap penerimaan pajak maupun PNBP," kata Faisol dilansir dari laman resmi DPR RI, Kamis, 4 Mei 2023.

Diketahui, sepanjang 2022, PT Pertamina (Persero) telah berkontribusi terhadap penerimaan negara sebesar Rp307,2 triliun, yang terdiri atas pajak, dividen, PNBP, Minyak Mentah dan/atau Kondensat Bagian Negara, dan signature bonus. Jumlah setoran ke negara tersebut meningkat 83 persen dibandingkan 2021. Khusus setoran pajak, pada 2022 Pertamina juga membayarkan pajak Rp219,06 triliun atau meningkat 88 persen dibandingkan 2021.

Di sisi lain, Faisol menegaskan, bahwa kontribusi Pertamina juga membuktikan bahwa sebagian laba yang diraih BUMN, termasuk laba dari penjualan bahan bakar minyak (BBM), pada akhirnya akan disetor ke negara. Hal inilah yang membedakan dengan SPBU lain di luar Pertamina, yang tidak memberikan kontribusi penerimaan pajak dan PNBP untuk negara.

Setoran ke kas negara sebesar itu, memang tak lepas dari kinerja Pertamina yang luar biasa. Pada 2022, BUMN energi tersebut mencatat laba bersih terbesar di antara BUMN yang ada, yakni US$3,8 miliar atau Rp56,6 triliun, yang berarti meningkat tajam 86 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Pertamina juga berhasil meningkatkan kinerja operasional 2022 di semua Subholding. Produksi minyak dan gas mencapai 967 ribu barel setara minyak per hari (MBOEPD) atau tumbuh 8% dari pencapaian 2021, produksi kilang mencapai 313,9 juta BBL atau tumbuh 6 persen, realisasi penjualan produk BBM dan Non-BBM mencapai 97,86 juta KL atau tumbuh 5 persen.