Perayaan Paskah BERANI, Cak Udin: Tahun Politik Saatnya Mencari Titik Temu Bukan Titik Tengkar

M. Isa | Sabtu, 29/04/2023 21:47 WIB
Perayaan Paskah BERANI, Cak Udin: Tahun Politik Saatnya Mencari Titik Temu Bukan Titik Tengkar Sekjend DPP PKB M Hasanuddin Wahid menghadiri perayaan Paskah yang digelar BERANI di Jakarta (foto: radarbangsa)

RADARBANGSA.COM - Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), M Hasanudin Wahid menyampaikan pesan kebangsaan dalam perayaan Paskah Badan Persaudaraan Antariman (BERANI) 2023 di GPIB Paulus Jakarta, Sabtu 29 April 2023.

Dalam kesempatan itu, Cak Udin-sapaan akrabnya mengatakan, langkah BERANI dalam membuat perayaan Paskah sangat tepat dalam mengundang seluruh unsur komunitas antariman. Sebagai Badan Otonom atau Banom PKB, perayaan paskah ini sebagai wujud pilar kebangkitan dari PKB dan satu-satunya partai yang merayakan seluruh umat beragama hanyalah PKB.

"Ini sebagai bentuk humanitarian PKB. Perayaan ini bukan saja sebagai hanya lipstik. Maka jadi tanggung jawab PKB bukan hanya jargon saja," ujar Cak Udin.

Anggota Komisi X DPR RI itu juga menyinggung fenomena saat ini tentang politik identitas. Menurutnya, jelang tahun politik ini sudah harusnya mencari titik temu.

"Selama ini kita terpaku pada titik tengkar dan bukan pada titik temu. Pada malam inilah kita menjadi titik temu," terangnya.

Lebih lanjut, Cak Udin menerangkan sebagai langka kebhinekaan PKB diantaranya dengan pencipta lagu Mars dan Hymne PKB diciptakan oleh seorang non-Muslim.

"Sebagai bukti bahwa kami beragam dengan adanya makna mendalam pada lirik Mars dan Hymne PKB. Gusdur menuliskan sebuah pesan dan diteruskan kepada Alfred Simanjuntak dalam menurunkan kedalam syair lagu," tuturnya.

Sementara itu, Guru Besar STF Driyarkara Romo Magnis Suseno mengatakan, pada tahun politik jangan sampai kita tidak membuka diri. Baginya, perayaan Paskah yang mengundang lintas iman menjadi wujud kebhinekaan Indonesia.

"Kita seperti malam ini antara kaum Nasrani, muslim dan agama lain semakin akrab. Saya dan Gusdur dengan NU dan Muhammadiyah sangat mengesankan dalam berhubungan," terangnya.

Romo Magnis juga berpesan agar makna kebangkitan ini juga bukan saja dirasakan kaum Nasrani tapi dirasakan oleh umat agama lain.