KH. Muhsin Ghozali ke Gus Imin: Kalau Bermazhab Syafi`i Ya Harus Berpolitik

Ahmad Zubaidi | Senin, 17/04/2023 09:35 WIB
KH. Muhsin Ghozali ke Gus Imin: Kalau Bermazhab Syafi`i Ya Harus Berpolitik Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar sowan ke KH. Muhsin Ghozali (foto istimewa)

RADARBANGSA.COM - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Imin) menggelar silaturrahim ke kediaman pengasuh Pondok Pesantren al-Muhsin Tulungagung, KH. Muhsin Ghozali, Minggu malam (16/4/2023).

Silaturahim yang berlangsung penuh keakraban dan kekeluargaan itu dilakukan Gus Imin di sela Safari Ramadan 1444 Hijriah yang diawali dari Kabupaten Tulungagung. 

Kiai Muhsin mengawali sambutannya dengan menjelaskan mukjizat titik Alquran. Menurutnya ada ulama yang berpendapat bahwa jumlah titik Alquran mencapai 1.125.030. 

"Itu titiknya (Alquran), diawali dengan titiknya bismillah yaitu ba', diakhiri dengan titiknya nun, annas. Jadi Alquran diawali dengan nyebut asma Allah dan diakhiri dengan manusia, annas. Tapi annas kalau al-nya dibuang itu jadi nas, itu (artinya) lupa, maka manusia sering lupa. (Maka sebaiknya manusia) jangan lupa dengan Tuhan, lupa dengan Nabi, jangan lupa dengan Calon Presiden," kata Kiai Muhsin sembari melirik Gus Imin.

Kiai Muhsin juga mengurai sejarah Imam Syafi'i sebagai imam mazhab mayoritas umat Islam di Indonesia. Menurutnya selain sebagai orang yang alim dan faqih, Imam Syafi'i juga dikenal sebagai politisi ulung.

"Imam Syafi'i ketika muridnya dipenjara namanya Imam Ahmad (karena) dipaksa (raja untuk menyebut) bahwa Alquran itu makhluk, dia (Imam Ahmad) ngotot bukan makhluk akhirnya dipenjara. Akhirnya gurunya dipanggil, namanya Imam Syafi'i (dan ditanya raja) Quran ini makhluk apa bukan? Hadis (baru) atau Qodim (kekal). Imam Syafi'i kalau jawab makhluk salah dengan Tuhan, kalau tidak jawab makhluk dia dipenjara. Akhirnya pakai cara, Quran dipegang (Imam Syafi'i sambil menjawab) 'hadza hadis, hadza makhluk', padahal yang dimaksud Imam Syafi'i itu jarinya (yang makhluk), berarti politik. Kalau orang mazhab Syafi'i yang harus berpolitik," urai Kiai Muhsin.

Kiai Muhsin juga sempat mendoakan Gus Imin dan seluruh kader PKB sukses, dimudahkan perjungannya dan dikabulkan segala hajatnya. Ia mengamini bahwa politik adalah jalan ibadah yang punya nilai kemuliaan.

Sementara itu, Gus Imin mengaku senang bisa bersilaturahim dengan Kiai Muhsin. Terlebih ayah dari Kiai Muhsin, Alm. KH. Ghozali, adalah teman seperjuangan orang tua Cak Imin.

"Kiai Ghozali Tulungagung pernah bilang kepada ayah saya 'kalau anak bisa mengaji itu sudah biasa, yang dibutuhkan itu anak yang mau berjuang untuk agama dan bangsa'. Hari ini saya sowan ke putra beliau Kiai Muhsin Ghozali," tuturnya.

TAG : Gus Imin , PKB