Pemerintah Tindaklanjuti Tiga Agenda Prioritas Hasil KTT G20 Bali

M. Isa | Senin, 28/11/2022 22:08 WIB
Pemerintah Tindaklanjuti Tiga Agenda Prioritas Hasil KTT G20 Bali Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menlu Retno Marsudi (foto: setkab)

RADARBANGSA.COM – Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 telah rampung dilaksanakan di Bali, beberapa hari lalu di Bali, Indonesia. Diketahui, pertemuan KTT di bawah Presidensi G20 Indonesia dengan mengusung tiga agenda prioritas, yaitu transisi energi berkelanjutan, transformasi digital, dan arsitektur kesehatan global.

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, memaparkan upaya tindak lanjut yang dilakukan pemerintah terkait kesepakatan di tiga agenda prioritas tersebut.

Pertama, jelas Menkeu Sri Mulyani, di sisi transisi energi berkelanjutan, dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 telah disepakati terbentuknya Just Energy Transition Partnership (JETP) untuk Indonesia senilai 20 miliar dolar Amerika Serikat (AS).

“Ini pihak yang akan mem-follow up itu dari sisi PLN karena ini adalah menyangkut transisi energi dari nonrenewable ke renewable. Nanti kita akan bicara dengan berbagai IPP (independent power plant) yang selama ini bekerjasama dengan PLN dan bagaimana transisi energi yang perlu didukung dengan kebijakan, termasuk insentif-insentif baik perpajakan maupun nonperpajakan,” kata Sri Mulyani.

Kedua, jelas Menkeu, terkait arsitektur kesehatan global, KTT G20 Indonesia telah menyepakati pembentukan dana pandemi (pandemic fund) senilai 1,5 miliar Dolar AS.

“Kesepakatan ini akan ditindaklanjuti oleh Menteri Kesehatan (Menkes) dengan menyampaikan proposal untuk penggunaan dana tersebut tidak hanya untuk Indonesia namun juga untuk kerja sama antarnegara,” tambahnya.

Sementara itu, terkait transformasi digital, Menkeu Sri Mulyani, mengungkapkan pemerintah terus mendorong inklusi keuangan dengan berbasis digital.

“Selain sudah diluncurkan mengenai payment system kerja sama di antara negara-negara ASEAN, juga digital currency dari bank sentral yang tadi disampaikan oleh Bapak Gubernur Bank Indonesia, kita juga akan terus mendorong financial inclusion dan ini sangat penting terutama bagi lembaga-lembaga keuangan, baik yang bank maupun yang terutama nonbank yang basisnya digital,” tandasnya.


Berita Terkait :