Legislator PKB Ingatkan Pentingnya ‘Link and Match’ untuk Atasi Pengangguran

M. Isa | Kamis, 03/02/2022 21:42 WIB
Legislator PKB Ingatkan Pentingnya ‘Link and Match’ untuk Atasi Pengangguran Ratna Juwita Sari (Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PKB). (Foto: istimewa)

RADARBANGSA.COM - Anggota Komisi VII DPR RI Ratna Juwita Sari menyoroti serapan tenaga kerja yang masih sangat kecil, tidak sebanding dengan kenaikan ekspor dan investasi.

Ratna juwita menghitung kenaikan penyerapan tenaga kerja yang disampaikan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sebesar 1,2 juta, atau sebesar 6 persen, padahal ada kenaikan ekspor dan investasi.

“Sehingga bisa equal antara kenaikan ekspor investasi dengan nilai penyerapan tenaga kerja. Sehingga akan lebih bermanfaat untuk masyarakat secara umum,” ujar legislator Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) saat RDP Komisi VII dengan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Senayan, Rabu 2 Februari 2022.

Begitu juga kata Anggota Komisi VII DPR RI Nurhasan Zaidi bahwa harus ada link and match antar kementerian/lembaga untuk menyelesaikan persoalan pengangguran ini.

“Sampai ada Gubernur (yang mengatakan, red) SMK, Kejuruan bubarkan saja, karena menjadi penyumbang pengangguran terbanyak. Ini karena link and match yang tidak ada koordinasi antar kementerian," ujar Hasan.

Sejatinya, lanjut Hasan, SMK sangat luar biasa. Tapi karena tidak ada pendampingan atau koordinasi antara Kemendikbudristek, Kemenperin dan Kementarian Koperasi dan UKM, jadi akhirnya disimpulkan (lulusan) SMK ini hanya penyumbang pengangguran.

“Nah peta jalan ini harus terkoneksi dengan pendidikan kita, jadi kerja besar, dan masih panjang Pak,” pungkasnya.