Kemenkes Siagakan 3 RS dan 13 Puskesmas Atasi Korban Bencana Erupsi Gunung Semeru

M. Isa | Selasa, 07/12/2021 20:20 WIB
Kemenkes Siagakan 3 RS dan 13 Puskesmas Atasi Korban Bencana Erupsi Gunung Semeru Kementerian PUPR gerak cepat menurunkan tim tanggap darurat dan alat berat untuk membantu percepatan pemulihan bencana erupsi gunung Semeru, Minggu (5/12). (Foto: Kementerian PUPR)

RADARBANGSA.COM - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Pusat Krisis Kesehatan (Puskris) menyiagakan 3 RS dan 13 Puskesmas untuk memperkuat layanan kegawatdaruratan di lokasi bencana erupsi Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur.

“RS yang berperan aktif adalah RSUD Pasirian, RSUD Haryoto dan RS Bhayangkara dengan didukung oleh 13 Puskesmas dan 5 Puskesmas di perbatasan,” kata Kepala Pusat Krisis Kesehatan, Eka Jusuf Singka dalam keterangan tertulisnya, Selasa 7 Desember 2021.

Menurut Eka, penyiapan RS rujukan juga diperluas hingga ke Kota Malang. Begitu juga rumah sakit-rumah sakit swasta di sekitar lokasi erupsi termasuk di RS Kepanjen dan RS Wava Husada rencananya akan digunakan sebagai rujukan bagi korban luka bakar dibawah 20% dan RS Saiful Anwar Malang untuk rujukan korban trauma inhalasi berat.

Selain itu, tambah Eka, Puskris Kemenkes juga menyiapkan pos-pos kesehatan di sekitar lokasi pengungsian. Saat ini total 4 pos pengungsi yang didirikan di kecamatan Tronojowo dan Candipuro.

"Setiap pos tersebut ada pos kesehatan yang telah melaksanakan pelayanan kesehatan dan saat ini tercatat ada 77 orang yang menjalani perawatan di tenda tersebut," katanya. 

Menunjang pelayanan medis yang efektif dan efisien bagi petugas maupun waega terdampak, lanjut Eka, Pusat Krisis Kesehatan bersama BNPB, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dan Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang telah menerjunkan tim pada Sabtu malam (4/12) lalu.

Mereka dibagi dalam 2 shift sesuai dengan tugas masing-masing. Mobilitasi diatur sedemikian rupa agar layanan kesehatan dapat berjalan dengan efisien dan efektif. “Relawan medis sudah masuk, namun perlu koordinasi lebih lanjut karena Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang selaku komandan bidang kesehatan tengah menyusun suatu cara agar tenaga kesehatan bisa masuk secara bertahap sehingga tidak menumpuk,” kata beliau.


Berita Terkait :