Hadapi Era Industrialisasi 4.0, Fleksibilitas Kebijakan Ketenagakerjaan Sangat Diperlukan

M. Isa | Selasa, 26/11/2019 15:59 WIB
Hadapi Era Industrialisasi 4.0,  Fleksibilitas Kebijakan Ketenagakerjaan Sangat Diperlukan Menteri Ida Fauziyah (foto: kemnakerRI)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah melakukan kunjungan ke BBPLK Semarang, Jawa Tengah, Selasa 26 November 2019.

Diketahui, BBPLK Semarang adalah salah satu BLK yang berada di bawah naungan Kemnaker (UPTP) dengan fokus pelatihan kejuruan fashion technology serta administrasi bisnis dan manajemen.

Dalam kunjungan ini, Menteri Ida Fauziyah meninjau sejumlah workshop pelatihan di BBPLK Semarang dan menyaksikan fashion show karya siswa  balai latihan kerja di sana.

Dalam kesempatan yang sama, Ida Fauziyah juga menutup Rapat Koordinasi Bidang Pelatihan dan Produktivitas dengan tema "Pelatihan Vokasi Menuju SDM Unggul Indonesia Maju,”

Dirjen Binalattas, Bambang Satrio Lelono, melaporkan, Rakor ini dihadiri oleh 23 Kepala UPTP, 34 Disnakertrans Provinsi penerima dana dekonsentrasi, dan 230 UPTD BLK Provinsi/Kabupaten/Kota penerima dana APBN program Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja dan Produktivitas.

Adapun, fokus dari rakor ini adalah Evaluasi Program Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja dan Produktivitas Tahun 2019 dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Tahun 2020.

Sementara Menteri Ida Fauziyah dalam sambutannya, mengatakan, di era industrialisasi 4.0, maka akan banyak jenis pekerjaan yang terdampak oleh otomatisasi dan diperkirakan terdapat 23 juta jenis pekerjaan yang terdampak. Namun disatu sisi terdapat 27-46 juta jenis pekerjaan baru.

Untuk menghadapi kondisi ketenagakerjaan di masa mendatang, kebijakan ketenagakerjaan yang fleksibel dan kondusif mutlak diperlukan. Hal ini dilakukan dengan menciptakan ekosistem ketenagakerjaan yang kondusif bagi pengusaha dan pekerja, serta dapat memperluas lapangan kerja.

Selain itu perlindungan tenaga kerja melalui Jaminan Kehilangan Pekerjaan (un-employment benefit) dan Jaminan Pelatihan dan Sertifikasi (Skills Development Fund) juga harus didorong untuk menciptakan ekosistem ketenagakerjaan yang fleksibel dan kompetitif.

Terakhir, Menaker mengapresiasi kegiatan Rakor ini. Ia berharap dapat tercipta sinergi dan kolaborasi antara stakeholder di pusat dan daerah yang dapat menjadi solusi efektif dalam mewujudkan SDM Unggul Indonesia Maju.


Berita Terkait :