Robikin Emhas Jelaskan Peran Strategis NU dalam Kehidupan Bernegara

Ainur Rasyid | Selasa, 22/10/2019 19:45 WIB
Robikin Emhas Jelaskan Peran Strategis NU dalam Kehidupan Bernegara Ketua PBNU Bidang Hukum, Robikin Emhas (foto: kabar3.com)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar acara puncak peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2019 di Gedung Kesenian Jakarta, Jl. Gedung Kesenian No. 1 Pasar Baru Jakarta Pusat, Selasa, 22 Oktober 2019.

Acara ini merupakan rangkaian kegiatan yang sudah diselenggarakan sejak kemaren di kampus UNUSIA di Parung, Bogor.

Hari Santri Nasional diperingati pada tanggal 22 Oktober tepatnya pada hari ini. Pada tanggal tersebut berbagai kegiatan mengenai Hari Santri Nasional digelar.

22 Oktober 2019 merupakan Hari Santri Nasional yang ke-4 sejak ditetapkan pada 2019. Presiden Joko Widodo menetapkan Hari Santri Nasional berdasarkan Keppres Nomor 22 tahun 2015.

Dalam konferensi pers PBNU di Gedung Kesenian Jakarta, Ketua PBNU KH. Robikin Emhas menjelaskan soal betapa strategisnya peran NU dalam kehidupan bernegara.

Karena itu, lanjut Robikin Emhas NU bisa berperan lebih lanjut untuk membantu negara dalam mencapai tujuan kemerdekaan. "Selain landasan masyarakat yang unggul, NU juga merupakan mitra strategi negara dalam upaya mencapai cita-cita kemerdekaan: merdeka, maju, adil dan makmur. dalam hubungan dengan negara, NU memiliki pandangan bahwa pemerintah harus diselenggarakan untuk kemaslahatan warga negara (limashlahat al`ammah)." ujarnya.

Tidak hanya itu, Robikin juga menjelaskan tentang landasan NU bagaimana membangun masyarakat yang unggul.

"Agar Hal-hal tersebut dilaksanakan, maka NU menetapkan landasan dan bangunan masyarakat yang unggul (mabadi` khaira ummah). yakni masyarakat yang jujur (ash-shidqu), terpercaya dan menepati janji (al-amanah wa al-wafa bi al`ahdi), bekerjasama (ala-ta`awun), dan konsisten (al-istiqomah)," lanjutnya.

Dalam hubungan dengan Allah, NU memiliki pedoman tersendiri yang selama ini sudah dipraktikkan. "NU memiliki pedoman Amaliyah ubudiyyah yang selama ini teleh dipraktikkan. baik melalu ajaran tauhid, fiqh maupun tasawuf. Dalam hubungan dengan manusia, NU Memiliki Fikroh, berupa Prinsip-prinsip: tasamuh, tawasut, tawazun dan i`tidal. dan sebagai sebuh organisasi keagamaan, NU menetapkan harokah nahdliyin, yakni setia pada garis koordinasi dan intruksi organisi untuk kepentingan gerkan jamaan Nahdlatul Ulama (NU)," terangnya.


Berita Terkait :