Usai Melawat ke Vatikan, Gus Staquf Temui Sekjen CDI di Belgia

Ahmad Zubaidi | Sabtu, 28/09/2019 17:00 WIB
Usai Melawat ke Vatikan, Gus Staquf Temui Sekjen CDI di Belgia Gus Staquf menyerahkan hasil Munas Alim Ulama NU kepada Sekjen CDI, Antonio Isturiz (foto Yahya Cholil Staquf)

BELGIA, RADARBANGSA.COM - Katib Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf terus mengkampanyekan Islam ala NU ke dunia global. Setelah mengunjungi Vatikan dan bertemu Paus Fransiskus, anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) itu melawat ke Brussel, Belgia.

Di Belgia, Gus Yahya Staquf bertemu Sekretaris Jenderal European People`s Party (EPP) Antonio Isturiz. Pertemuan itu berlangsung di Markas Besar koalisi partai-partai politik terbesar di Parlemen Uni Eropa di lingkungan Pusat Pemerintahan Uni Eropa, Brussels, Jumat, 27 September 2019.

Dalam pertemuan tersebut, Gus Staquf dalam kapasitasnya sebagai Duta PKB menemui Isturiz untuk mengampanyekan Islam ala NU. Putra pendiri PKB KH Cholil Bisri tersebut menyerahkan dokumen hasil Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama NU 2019 yang telah diadopsi PKB.

“Semoga hasil Munas Alim Ulama NU di Banjar bisa diadopsi CDI,” ujar Gus Staqif melalui siaran pers ke media, Sabtu 28 September 1019.

Isturiz diketahui juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Centrist Democrat International (CDI). Inilah koalisi internasional partai-partai politik terbesar di dunia, dengan jumlah anggota 150 lebih partai politik dari 60 lebih negara.

Sejak November 2018 yang lalu, PKB telah diterima sebagai anggota penuh CDI. Dalam Musyawarah Pimpinan Eksekutif, 10-11 April 2019 yang lalu, PKB berhasil menggolkan usulannya yang berisi hasil-hasil Munas Alim-Ulama NU di Kota Banjar, Jawa Barat, untuk menjadi Resolusi CDI dan diadopsi sebagai pandangan resmi CDI.

Menurut Gus Staquf, pertemuannya dengan Isturiz juga untuk berkoordinasi agar hasil Munas Alim Ulama NU 2019 bisa menjadi Resolusi CDI. “Koordinasi ini penting untuk membangun bersama strategi tindak lanjut atas hasil munas," tuturnya.

Gus Staquf menyampaikan bahwa pertemuan tersebut telah menghasilkan kesepakatan bahwa PKB akan berpartisipasi dalam Musyawarah Pimpinan Eksekutif CDI berikutnya yang akan berlangsung 10-11 Oktober di Roma, Italia.

"PKB juga akan kembali mengusulkan resolusi sebagai lanjutan serial dari resolusi yang telah diterima dalam Musyawarah yang lalu," kata tokoh NU jebolan Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta ini.

Selain itu, PKB juga akan mengirim seorang kader Pemuda dan seorang kader Perempuan. Mereka akan ikut serta menginisiasi didirikannya organisasi kepemudaan dan organisasi wanita CDI.

“Wacana tentang radikalisme telah menjadi ruwet bercampur-aduk dengan isu-isu Islamofobia, konflik antar identitas, polarisasi politik dan lain-lain sehingga berbagai Pemerintah negara-negara cenderung lumpuh dalam upaya mengatasinya”, kata Yahya Staquf.

“Melalui CDI dan berbekal pandangan-pandangan yang telah dikembangkan NU selama ini, PKB dapat membantu menjernihkan kekeruhan wacana tersebut. Lagipula, masalah radikalisme ini memang masalah global yang hanya bisa diatasi dengan kerja sama global pula," tambahnya.

Dalam pertemuan tersebut, Isturiz menyatakan kekagumannya kepada NU dan Indonesia. Ia mengatakan bertekad  untuk sungguh-sungguh membangun kerja sama saling membantu dengan PKB dan Indonesia.