Letto Meriahkan Puncak Santripreneur Lintas Agama Sore Ini di Bali

Ahmad Zubaidi | Sabtu, 24/08/2019 10:31 WIB
Letto Meriahkan Puncak Santripreneur Lintas Agama Sore Ini di Bali Pamphlet puncak Santripeneur Lintas Agama (dok Instagram)

DENPASAR, RADARBANGSA.COM - Puncak Santripreneur Lintas Agama di Bali yang dilaksanakan berkat kerjasama Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemnepora) dengan diagnosa institute bakal digelar hari ini, Sabtu 24 Agustus 2019.

Dari informasi yang dihimpun redaksi, penutupan acara ini akan dimeriahkan oleh grup band Letto yang dikemaa dalam Konser Harmoni Closing Ceremony of Wxpo Santripreneur 2019 pada pukul 15.30 waktu Bali.

Sebelumnya, acara tersebut secara langsung dibuka oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi didampingi anggota DPR RI Maman Imanulhaq. Menpora sangat mengapresiasi acara yang digelar di Amphitheater Discovery Mall, Kuta, Bali sejak Rabu 21 Agustus 2019.

“Ini acara yang sangat luar biasa karena kalian berkumpul di sini sebagai santripreneur untuk memastikan bahwa masa depan itu milik kita. Sebagai santripreneur, kalian harus berinovasi, berkreativitas dan harus melakukan terobosan-terobosan baru sehingga pada saatnya nanti Indonesia akan mewarnai pasar ekonomi dunia," ucapnya.

Imam berharap dengan digelarnya acara ini, santripreneur punya jejaring baru sebagai kelompok bisnis baru. Hal itu jadi penting karena Indonesia hanya punya 20 juta entrepreneur baru.

“Oleh karena itu, kita semua harus mendorong siapapun untuk menjadi entrepreneur," tambahnya.

Panitia pelaksana sekaligus direktur diagnosa institute Andi Fajar Asti berujar, kegiatan ini sengaja digelar lantaran posisi santri berpengaruh pesat dalam membangun perekonomian bangsa.

“Kita melihat usaha-usaha yang dibangun para santri di kawasan pesantren maupun paska mereka lulus sebagai alumni santri sangat berpengaruh pada perekonomian bangsa,” kata dia.

Fajar menjelaskan ada beberapa kategori yang telah ditetapkan oleh panitia mulai dari kuliner, fashion sampai produk inovasi berbentuk aplikasi dan start up. Selanjutnya tidak hanya bazar, peserta yang terdiri dari berbagai santri dari lintas agama.

"Saya meyakini dan menjelaskan kepada seluruh audien bahwa tidak hanya Islam yang memiliki konsep pendidikan berbasis pesantren, namun Hindu, Budha, Protestan, Katolik dan Konghucu pun mengaplikasikan konsep pondok dan santri," kata Fajar.


Berita Terkait :