Kualitas Udara Jakarta Berbahaya, Cak Imin Sayangkan Pemerintah Diam

Ahmad Zubaidi | Rabu, 31/07/2019 13:20 WIB
Kualitas Udara Jakarta Berbahaya, Cak Imin Sayangkan Pemerintah Diam Cak Imin didampingi Gus Yusuf menjawab pertanyaan awak media usai sosialisasi Muktamar PKB di Semarang (dok Radarbangsa/Labieb)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Kualitas udara di Jakarta tengah menjadi perbincangan beberapa hari terakhir menyusul laporan data Air Visual, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang menunjukkan banyaknya polutan yang dihirup warga Ibu Kota setiap hari.

Memang dalam satu bulan ini, angkanya terus berubah, bahkan cenderung semakin memprihatinkan. Greenpeace merilis kondisi pencemaran udara akibat konsentrasi PM 2,5 terdapat di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Kondisinya sudah sangat mengkhawatirkan. PM 2,5 atau partikular udara yang berukuran lebih kecil dari 2,5 di Jakarta pasti dihirup oleh siapapun di sekitarnya, kendati mereka menggunakan masker.

Fakta ini membuat banyak kalangan prihatin. Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar juga heran pemerintah hingga saat ini tak memberikan penjelasan mengenai kondisi tersebut.

“Serius! Kok enggak ada penjelasan resmi pemerintah?? @infoBMKG (terkait kualitas udara di Jakarta),” cuit pria yang akrab disapa Cak Imin di laman Twitter pribadinya, Rabu 31 Juli 2019.

Cak Imin juga menyertai postingannya dengan sebuah video yang diambil dari jendela pesawat. Dalam video itu nampak kondisi polutan di Jakarta yang sangat tebal, sehingga jarak pandang terbatas.

Wakil Ketua MPR RI ini lalu menyarankan warga Jakarta dan sekitarnya untuk mengenakan masker jika bepergian keluar rumah.

“Bagi yang di Jakarta, kalau keluar rumah apalagi ke jalan besar, pake masker ya. Level polusi kota jakarta seminggu terakhir menempati posisi teratas di tingkat dunia. Polusinya membahayakan,” terang dia.

Pada cuitan lain, Cak Imin juga memposting tangkapan layar situs www.airvisual.com, sebuah portal yang merilis Air Quality Index (AQI) atau kualitas udara harian di sejumlah kota di dunia, termasuk Jakarta. 

Dari rilis tersebut, diketahui Jakarta menduduki rangking dengan kualitas udara terburuk setelah kota Ulan Bator, Ibu Kota Mongolia.


Berita Terkait :