Cak Imin Ungkap Langkah Pencegahan Radikalisme di Kampus Negeri

Rahmad Novandri | Kamis, 31/05/2018 23:15 WIB
Cak Imin Ungkap Langkah Pencegahan Radikalisme di Kampus Negeri Abdul Muhaimin Iskandar (Wakil Ketua MPR RI). (Dok PKB)

KUNINGAN, RADARBANGSA.COM - Beberapa tahun belakangan ini, paham radikalisme banyak diketahui merasuk ke sejumlah kampus-kampus negeri di Indonesia. Wakil Ketua MPR Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengatakan, soal persemaian radikalisme di Kampus negeri sudah sepatutnya jajaran rektorat hingga dekan setiap fakultas memonitor aktivitas di setiap masjid atau musola di kampusnya masing-masing.

Dia menjelaskan, hal ini sebagai antisipasi dari berkembang luasnya paham radikal di kalangan mahasiwa. Selain itu, Cak Imin juga menyebut bahwa Menristekdikti telah melakukan beberapa langkah untuk mengantisipasi masuknya paham radikal di Kampus Negeri.

“Sudah lama kita ingatkan, Menristekdikti juga sudah mengambil beberapa langkah agar masjid atau mushala yang melakukan interaksi paham radikal harus dimonitor, diawasi, rektor harus turun tangan, harus dilakukan dialog,” kata Cak Imin di Pondok Pesantren Nurul Huda, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, dalam rangkaian agenda Safari CINTA Tour de Java, Kamis, 31 Mei 2018.

Menurut Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu, interaksi paham radikal termasuk HTI memang masih terjadi di sejumlah kampus-kampus. Bahkan, lanjutnya, sampai ada pernah pengurus masjid atau musala di kampus tersebut mengundang tokoh HTI untuk menyampaikan ceramah.

“Saya bilang diperingatkan dari dulu susah, ya sudah sekarang pembinaan saja, para rektor harus dialog, musalanya harus diambil oleh tariqat. Tarekat itu salah satu otonom NU yang bergerak di bidang zikir, wirid, olah jiwa batin. Hanya itu, saya minta semua musala itu diserahkan kepada tarekat,” tuturnya.

Sebelumnya, Direktur Penanggulangan BNPT Brigjen Pol Hamli menyatakan data Kampus Negeri yang dicurigai sebagai tempat persemaian bibit radikalisme itu didapat dari data penelitian diantaranya: Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Diponegoro (Undip), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Airlangga (Unair), dan Universitas Brawijaya (UB).


Berita Terkait :