Kemenag: Indonesia Butuh 74.000 Guru Agama

Rahmad Novandri | Kamis, 15/03/2018 13:10 WIB
Kemenag: Indonesia Butuh 74.000 Guru Agama Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin membuka Rakornas Kemenag RI di Hotel Mercure, Jakarta. (Foto: detik)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Guru pendidikan agama sangat dibutuhkan oleh Indonesia agar generasi penerus bangsa memiliki ilmu agama yang memadai. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan guru agama di sekolah-sekolah di seluruh Indonesia, Kementerian Agama membutuhkan 74.000 guru baru untuk memenuhi kebutuhan tahun 2018 ini.

Direktur Pendidikan Agama Islam Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama, Imam Safei menyampaikan, kebutuhan ini guna menggantikan ribuan guru yang memasuki masa pensiun.

“Di Jawa Timur saja tahun lalu kehilangan 1000 guru karena pensiun, belum lagi daerah-daerah lain,” katanya saat Rakornas Pendidikan Islam Kemenag di Hotel Mercure, Jakarta, Seperti dikutip nu.or.id, Kamis, 15 Maret 2018.

Saat ini, lanjutnya, Kemenag tengah mengajukan usulan formasi tersebut dan sedang dibahas oleh komisi 8 DPR RI.

Jumlah guru agama sampai saat ini tinggal 189 ribu di seluruh Indonesia. Mereka menangani 37,8 juta siswa di seluruh penjuru negeri.

Rasionya, satu guru mengajar 200 siswa. “Ini sangat kurang,” ungkap Imam.

Imam menyebut, sekarang ini pihaknya tengah mengembangkan program Guru Modis, yaitu guru agama yang Moderat, Inovatif, dan Inspiratif. Model ini akan dijadikan alat screening agar guru yang direkrut benar-benar memiliki diferensiasi.

Sementara, dikesempatan itu pula Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Ahmad Zayadi menambahkan, dunia pesantren juga membutuhkan sentuhan pemerintah agar dapat menaikkan kualitasnya.

“Saat ini ada 5 juta santri di berbagai pesantren di Indonesia. Mereka adalah aset pendidikan nasional yang otentik, bukan alternatif makanya harus diperhatikan,” katanya.

Bentuk peningkatannya diantaranya dengan membangun pesantren tinggi atau ma’had aly. Kemenag sendiri telah mewujudkan 29 Ma’had Aly di seluruh Indonesia dan jumlah ini terus ditingkatkan.