Pemerintah Butuh Dana Besar untuk Transisi Energi

Anata Lu’luul Jannah | Kamis, 01/09/2022 11:41 WIB
Pemerintah Butuh Dana Besar untuk Transisi Energi Ladang Panel Surya di Sulawesi Utara (Foto: Kementerian ESDM)

RADARBANGSA.COM - Peralihan energi fosil ke energi baru dan terbarukan perlu mendapat dukungan pendanaan besar. Hal ini disampaikan secara langsung oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana.

“Percepatan transisi energi di Indonesia membutuhkan investasi hingga USD1 triliun di tahun 2060 untuk pembangkit EBT dan transmisi. Kebutuhan finansial semakin tinggi mengingat kami bakal menerapkan pensiun dini PLTU batubara di tahun-tahun mendatang," kata Rida dalam keterangan tertulis, Kamis 1 September 2022.

Besarnya pendanaan tersebut, sambung Rida, memerlukan mobilisasi semua sumber keuangan baik dari perusahaan privat maupun publik.

“Kerja sama dan kolaborasi di antara semua pemangku kepentingan energi terbarukan, termasuk publik-swasta dan kemitraan bisnis ke bisnis, memiliki peran penting untuk memastikan semua potensi energi terbarukan dimanfaatkan," jelasnya.

Dalam roadmap NZE di 2060 atau lebih cepat yang disusun oleh Pemerintah, terdapat penambahan pembangkit EBT hingga 700 GW yang berasal dari solar, hidro, biomassa, angin, laut, panas bumi, serta hidrogen dan nuklir.

"Kami juga akan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dengan menghentikan pembangkit listrik fosil secara bertahap, program de-dieselisasi dan menerapkan teknologi bersih seperti CCS/CCUS," ungkap Rida.


Berita Terkait :