Kinerja Penjualan Eceran di Bulan Maret Meningkat

Anata Lu’luul Jannah | Senin, 11/04/2022 11:10 WIB
Kinerja Penjualan Eceran di Bulan Maret Meningkat Penjual Eceran di Pasar Rakyat (Doc: Istimewa)

RADARBANGSA.COM - Bank Indonesia (BI) mencatat kinerja penjualan eceran pada Maret 2022 meningkat. Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Maret 2022 sebesar 204 poin atau secara bulanan tumbuh 2 persen month to month (mtom). Realisasi ini lebih tinggi dibandingkan -4,5 persen (mtom) pada bulan sebelumnya.

Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono mengatakan peningkatan terjadi pada sebagian besar kelompok, utamanya kelompok sandang, suku cadang dan aksesori. Kemudian barang budaya dan rekreasi serta makanan, minuman dan tembakau. 

"Peningkatan ini sejalan dengan meningkatnya permintaan masyarakat saat pelonggaran PPKM, kasus Covid-19 yang melandai, serta dimulainya persiapan bulan ramadhan," kata Erwin dalam keterangannya, Senin (11/4).

Secara tahunan, penjualan eceran Maret 2022 juga tetap tumbuh yaitu sebesar 8,6 persen (yoy) atau lebih rendah dari periode Februari yang tumbuh 12,9 persen (yoy). Kelompok yang tercatat tetap tumbuh tinggi antara lain bahan bakar kendaraan bermotor serta makanan, minuman dan tembakau.

Pada periode sebelumnya (Februari 2022), hasil Survei Penjualan Eceran (SPE) mengindikasikan kinerja penjualan eceran tetap kuat. Hal tersebut tercermin dari IPR Februari 2022 yang tercatat sebesar 200 poin atau tetap tumbuh kuat sebesar 12,9 persen (yoy). Meski begitu tidak setinggi pertumbuhan pada bulan sebelumnya yang sebesar 15,2 persen (yoy).

"Kelompok yang tercatat tetap tumbuh kuat antara lain makanan, minuman dan tembakau, serta bahan bakar kendaraan bermotor," ulasnya.

Secara bulanan kinerja penjualan eceran tercatat turun -4,5 persen (mtm) dari -3,1 (mtm) pada bulan sebelumnya. Penurunan terjadi pada mayoritas kelompok komoditas, terutama pada kelompok suku cadang dan aksesori, barang budaya dan rekreasi, serta bahan bakar kendaraan bermotor.

Dari sisi harga, BI memperkirakan tekanan inflasi pada Mei dan Agustus 2022 (3 dan 6 bulan) meningkat. Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Mei diperkirakan mencapai 141,3 poin.

"Ini sejalan dengan pola historis kenaikan harga saat Idul fitri. IEH Agustus juga diperkirakan meningkat menjadi 132,4 poin dari 129,8 poin," pungkas dia. 

 

 

 


Berita Terkait :