Sri Mulyani Optimistis Perekenomian Tahun 2022 di Kisaran 5,2 Persen

Anata Lu’luul Jannah | Jum'at, 01/10/2021 10:07 WIB
Sri Mulyani Optimistis Perekenomian Tahun 2022 di Kisaran 5,2 Persen Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (gambar: gurupendidikan.co.id)

RADARBANGSA.COM - Pemerintah membuat proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2022  sebesar 5,2%. Perkiraan tersebut cukup realistis dengan mempertimbangkan dinamika pemulihan dan reformasi struktural untuk mendorong kinerja perekonomian yang lebih akseleratif.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan perkiraan tersebut cukup realistis dengan mempertimbangkan dinamika pemulihan dan reformasi struktural untuk mendorong kinerja perekonomian yang lebih akseleratif, namun di sisi lain tetap mengantisipasi risiko ketidakpastian yang masih membayangi kinerja perekonomian nasional ke depan.  

“Dengan upaya pemulihan ekonomi yang  

terus dijaga  semakin membaik pada tahun 2021, maka proyeksi pertumbuhan ekonomi di tahun 2022 diperkirakan sebesar 5,2%,” kata Menteri Keuangan, Sri Mulyani dalam keterangannya, Jumat 1 Oktober 2021.

Ditinjau dari sumber-sumber pertumbuhannya, kinerja ekonomi di tahun 2022 terutama akan ditopang oleh pulihnya konsumsi masyarakat, investasi, dan perdagangan internasional. Tingkat kepercayaan masyarakat yang meningkat akan mendorong kinerja konsumsi dan membaiknya sisi produksi yang menggerakkan perekonomian. 

Pemerintah bersama otoritas moneter akan berupaya dalam mengendalikan inflasi untuk menjaga keterjangkauan harga kebutuhan pokok bagi seluruh masyarakat. Penguatan dan penyempurnaan program perlindungan sosial yang semakin tepat sasaran bagi masyarakat miskin dan rentan akan mewujudkan pemerataan pembangunan.

"Pemerintah akan melanjutkan program perlindungan sosial untuk mendorong tingkat kemiskinan kembali menurun pada tahun 2022 berada pada kisaran 8,5 – 9,0%, tingkat pengangguran terbuka sekitar 5,5-6,3%, perbaikan ketimpangan (gini ratio) menjadi 0,376-0,378, serta pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada kisaran 73,41-73,46," tutup Sri Mulyani. 


Berita Terkait :