Rupiah dan Dolar (Foto: Istimewa)
RADARBANGSA.COM - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berpeluang berbalik melemah hari ini. Perkembangan positif dari data ekonomi AS yang diprediksi menjadi penyebab kurs rupiah terdepresiasi.
Mengutip data Bloomberg, pukul 13.11 WIB, kurs rupiah diperdagangkan pada level Rp14.453 per dolar AS. Posisi tersebut menguat 19,5 poin atau 0,07% dari posisi penutupan pasar spot pada akhir pekan Jumat sore di level Rp14.462 per dolar AS.
Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra, mengatakan memang secara teknikal, rupiah masih di jalur penguatan setelah berhasil ditutup menguat terhadap dolar AS di kisaran Rp14.462 per dolar AS akhir pekan lalu.
"Tapi hari ini ada kemungkinan nilai tukar rupiah berbalik melemah karena akhir pekan lalu indeks dolar AS ditutup menguat setelah data ekonomi AS menunjukkan hasil yang positif," kata seperti dikutip dari Indo Premier News, Senin 2 Agustus 2021.
Data survei tingkat keyakinan AS bulan Juli menunjukkan hasil yang lebih bagus dari proyeksi. Data indikator inflasi Core PCE Price Index buka Juni juga menunjukan angka 3,5% y/y, jauh di atas target 2%.
Data ekonomi AS yang lebih bagus dari proyeksi ini membuka peluang tapering kebijakan pelonggaran moneter AS.
"Selain itu, penguatan dolar AS juga didukung oleh masih adanya kekhawatiran pasar soal kenaikan kasus covid-19 karena delta di dunia," ujar Ariston. Pelemahan nilai tukar rupiah bisa tertahan karena ini dan mungkin bisa berbalik menguat," tutup Ariston.
