Gelombang Covid-19 di Asia Masih Tinggi, Rupiah Diprediksi Menguat Tipis

Anata Lu’luul Jannah | Jum'at, 23/07/2021 11:37 WIB
Gelombang Covid-19 di Asia Masih Tinggi, Rupiah Diprediksi Menguat Tipis Rupiah Dolar (Foto: Istimewa)

RADARBANGSA.COM - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat diprediksi akan menguat tipis hari ini. Sentimen minat pelaku pasar pada aset-aset berisiko dinilai masih cukup tinggi.

Mengutip Bloomberg, pukul 11.35 WIB, kurs rupiah diperdagangkan level 14.494 per dolar AS. Posisi tersebut menunjukkan pelemahan 18 poin atau 0,08% dibandingkan dengan posisi penutupan pasar spot pada Kamis sore kemarin di level Rp14.482 per dolar AS.

Walau melemah pagi ini, namun pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra, mengatakan bahwa nilai tukar rupiah mungkin masih bisa mempertahankan momentum penguatannya hari ini setelah penguatan menembus ke bawah kisaran Rp14.500 per dolar AS kemarin.

"Sentimen minat pasar terhadap aset berisiko yang meninggi masih menjadi pemicu penguatan nilai tukar rupiah," ujarnya. 

Data klaim tunjangan pengangguran mingguan AS yang dirilis semalam yang hasilnya lebih buruk dari ekspektasi pasar, 419K vs 368K, juga bisa menjadi katalis pelemahan dolar AS.

Namun di sisi lain, kekhawatiran pasar terhadap laju kenaikan kasus baru covid-19 terutama di Asia Tenggara dan di Indonesia sendiri, bisa menjadi penahan penguatan rupiah hari ini.

Selain itu Bank Indonesia (BI) kembali menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2021. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan diperkirakan pertumbuhan ekonomi 2021 akan berada di kisaran 3,5% hingga 4,3%.

Padahal sebelumnya, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2021 bisa berada di kisaran 4,1% hingga 5,1%. Perkiraan itu merupakan koreksi dari optimisme sebelumnya bahwa pertumbuhan ekonomi bisa tumbuh 4,3% hingga 5,3%.

“Penurunan proyeksi ini seiring dengan penyebaran Covid-19 varian Delta yang memang meningkatkan jumlah kasus harian pada akhir Juni 2021 dan akhirnya membuat pemerintah melakukan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) pada awal kuartal III-2021,” ujar Perry dalam Rapat Dewan Gubernur BI, Kamis 22 Juli 2021.

Ariston menilai penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia oleh BI kemarin juga bisa menjadi penahan penguatan rupiah.

"Potensi kisaran pergerakan hari ini di rentang antara Rp14.450 - Rp14.520 per dolar AS," tutup Ariston.


Berita Terkait :