Rupiah Menguat 10 Poin Terdorong Sentimen Jangka Pendek

Anata Lu’luul Jannah | Selasa, 06/07/2021 12:26 WIB
Rupiah Menguat 10 Poin Terdorong Sentimen Jangka Pendek Rupiah dan Dolar (Foto: Istimewa)

RADARBANGSA.COM - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat diprediksi menguat terbatas pasca rilis data angka pengangguran di USA yang terlihat meningkat.

Mengutip data Bloomberg, Selasa 6 Juli pukul 12.20 WIB, kurs rupiah bertengger level Rp14.466 per dolar AS. Posisi tersebut menguat 10 poin atau 0,07% dibandingkan dengan posisi penutupan pasar Senin di level Rp14.476 per dolar AS.

Analis pasar keuangan, Ariston Tjendra, mengatakan penguatan rupiah secara terbatas mungkin masih bisa terjadi hari ini.

"Efek dari data tenaga kerja AS yang di bawah ekspektasi pasar sehingga memunculkan persepsi Bank Sentral AS akan mempertahankan kebijakan moneter longgar (dovish) dalam waktu yang lebih lama, masih menjadi pemicu pelemahan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya termasuk rupiah," kata Ariston saat dihubungi seperti dikutip dari IpotNews.

Tercatat tingkat pengangguran di AS pada Juni naik menjadi 5,9% dari 5,8 % pada bulan Mei 2021.

Sementara dari dalam negeri, laju kasus baru Covid-19 yang semakin meninggi di Tanah Air masih menjadi faktor penekan rupiah sehingga penguatan menjadi terbatas. Hal ini terlihat dari penambahan kasus harian, angka kematian dan kasus aktif yang meningkat signifikan.

Berdasarkan data yang dihimpun pemerintah hingga Senin pukul 12.00 WIB menunjukkan, ada penambahan 29.745 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Angka ini merupakan penambahan kasus harian tertinggi sejak pandemi Covid-19 terjadi di Indonesia.

Penambahan tersebut menyebabkan total kasus Covid-19 di Indonesia saat ini mencapai 2.313.829 orang, terhitung sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.

“Hari ini, potensi penguatan ke kisaran Rp14.450 per dolar AS, dengan potensi resisten ke kisaran Rp14.520 per dolar AS," tutup Ariston. 


Berita Terkait :