Asosiasi Gas Industri: Stok Tabung Oksigen Masih Ada 2.000

Anata Lu’luul Jannah | Jum'at, 25/06/2021 14:27 WIB
Asosiasi Gas Industri: Stok Tabung Oksigen Masih Ada 2.000 Tabung Oksigen Medis (Doc: Istimewa)

RADARBANGSA.COM - Ketua Umum Asosiasi Gas Industri Indonesia (AGII), Arief Harsono mengatakan bahwa pihaknya masih menyetok sekitar 2.000 tabung gas oksigen untuk kebutuhan medis.

Jumlah tersebut bisa digunakan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan akibat meningkatnya jumlah kasus Covid-19 di tanah air.

"Pada bulan Juli, akan datang lagi tambahan tabung gas, sehingga kami pastikan ketersediaan tabung gas oksigen untuk medis tercukupi," katanya seperti dikutip, Jumat 25 Juni 2021.

Arief mengatakan, pihaknya juga terus memastikan stok regulator tabung, karena merupakan komponen penting yang ketersediaannya harus selalu dijaga dalam mengantisipasi lonjakan jumlah kasus Covid-19.

"Kami juga terus cek regulator, karena merupakan komponen penting bagi tabung oksigen," katanya.

Ditambahkan oleh juru bicara Kementerian Perindustrian, Febri Hendri mengatakan bahwa saat ini para distributor tabung juga masih memiliki stok, sehingga apabila kebutuhan tabung gas oksigen di rumah sakit terus meningkat bisa langsung dipergunakan.

Selain itu, guna memastikan jumlah kebutuhan di rumah sakit yang menangani Covid-19, Kemenperin juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah terkait pemutakhiran data kebutuhannya di daerah.

"Hal ini diharapkan bisa memastikan agar pasokan tabung gas oksigen untuk medis sesuai dengan kebutuhan daerah dan rumah sakit setempat dan tepat sasaran," katanya.

Sebelumnya beredar informasi bahwa dalam sepekan terakhir, perburuan masyarakat terhadap oksigen dan tabungnya meningkat tajam.

Mengutip dari CNBC, permintaan melonjak sampai 2 kali lipat, fenomena ini belum pernah terjadi sebelumnya. Dikatakannya, jika para pedagang di DKI Jakarta sudah kewalahan karena kehabisa stok.

Fenomena itu tak lain dari ledakan kasus baru virus corona yang kembali memuncak pada Kamis kemarin hingga mencapai 20.575 orang. Rekor itu merupakan yang tertinggi sejak pandemi.


Berita Terkait :