Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi (foto: kemendag)
RADARBANGSA.COM - Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi memaparkan alasan mengapa negara perlu menyetok beras impor. Salah satunya alasannya adalah Bulog saat ini memiliki stok beras kurang dari 1 juta.
“Stok bulog itu kurang dari 1 Juta. Menurut Dirut Bulog ada beras impor tahun 2018 yang sudah turun mutu. Itu kira kira 270 ribu jumlahnya. Jadi yang beliau katakan turun mutu itu 160 ribu, jadi ada 120 ribu lagi. Jadi hitungan saya, stok akhir bulog yang ada 800 ribu itu dikurangi stok impor tahun 2018 itu 300 ribu jadi Bulog stoknya mungkin tidak sampai 500 ribu. Ini stoking yang paling rendah dalam sejarah Bulog,” kata Mendag dalam keterangan pers virtual, Jumat 19 Maret 2021.
Lebih lanjut, mengapa Bulog harus menyetok hingga 1 sampai 1,5 juta beras? Karena hitungan tersebut merupakan hitungan paten yang termasuk dalam iron stock Bulog setiap tahunnya.
“1 Juta itu dibikin karena Bulog tidak punya mekanisme untuk mengeluarkan kepada pasar, dia hanya sebagai operasi pasar yang kira - kira 80 ribu perbulannya atau sejuta setiap tahunnya,” sambung Mendag Lutfi.
Namun jika ternyata stok beras tahun ini akan sesuai dengan prediksi BPS maka pemerintah tidak akan melakukan impor beras. Hal ini karena Bulog tentu saja akan menyerap produksi lokal.
“Nanti saya tunjukkan tahun 2019, tahun 2020 itu kita tidak impor beras,” kata Mendag.
