(Foto: Istimewa)
RADARBANGSA.COM – PT Bank Rakyat Indonesia (BR) kembali menurunkan Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) sebesar 150 bps - 325 bps untuk seluruh segmen baik korporasi, ritel, mikro, kpr dan non-kpr.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan bahwa kebijakan penurunan SBDK merupakan bagian untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional. Penurunan ini juga seiring dengan berlanjutnya tren penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia.
Sunarso merinci, khusus untuk consumer non-KPR, BRI memberi penurunan SBDK terbesar dengan potongan 3,25 persen. Dengan penurunan ini, maka SBDK non-KPR berubah dari semula 12 persen menjadi 8,75 persen.
Selain itu, BRI juga menurunkan SBDK KPR sebesar 2,65 persen, dari 9,90 persen menjadi 7,25 persen.
Penurunan SBDK juga dilakukan untuk segmen mikro sebesar 2,5 persen. Perubahan ini membuat SBDK mikro turun dari 16,50 persen menjadi 14 persen.
Pada kredit segmen korporasi dan ritel, BRI melakukan penurunan SBDK masing-masing sebesar 1,95 persen dan 1,5 persen. Dengan demikian saat ini, SBDK korporasi berubah dari 9,95 persen menjadi 8 persen.
Selanjutnya, SBDK segmen ritel berkurang dari 9,75 persen menjadi 8,25 persen.
Adapun penurunan SBDK ini mulai berlaku tertanggal 28 Februari 2021.
Sebagai informasi, sebelumnya pada tahun 2020 BRI telah menurunkan suku bunganya sebesar 75 bps – 150 bps, bahkan khusus untuk restrukturisasi keringanan suku bunga, BRI menurunkan antara 300 bps – 500 bps.
