RADARBANGSA.COM - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan bahwa paket wisata 3B yakni Banyuwangi-Bali Barat-Bali Utara untuk mengurangi beban di Bali selatan.
"Jadi paket wisata 3B ini adalah untuk mengurangi beban yang ada di Bali selatan. Per hari ini, keterbatasannya adalah penerbangan ke Banyuwangi, Jawa Timur dan kapal cepat yang sedang disiapkan oleh asosiasi," ujar Sandiaga dilansir dari antaranews, Selasa, 24 September 2024.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), terangnya, sudah mulai menjual dan mengukur berapa permintaannya (demand) terkait paket wisata tersebut. "Kita sudah mulai menjual dan mengukur permintaannya berapa. Tapi nantinya, masuknya itu dari Banyuwangi dan menghubungkannya ke Bali utara dan Bali barat," tukas Menparekraf.
Paket wisata 3B tersebut menargetkan 10 persen dari jumlah wisatawan yang datang ke Bali baik wisatawan nusantara maupun mancanegara. "Wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara, karena sudah ada juga dari Tiongkok, dari beberapa daerah lainnya, masuknya itu dari Surabaya, ke Bromo, Ijen, dan melanjutkan ke Bali," ujar Sandiaga.
Terkait infrastruktur, Sandiaga menyampaikan bahwa untuk di Banyuwangi, Jawa Timur dan Lovina, Kabupaten Buleleng, Bali, sudah siap. Sedangkan kesiapan infrastruktur di Pemuteran, Kabupaten Buleleng harus diperkuat dan ditingkatkan kapasitasnya.
Kemenparekraf berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Banyuwangi, Pemda Kabupaten Jembrana, dan Pemda Kabupaten Buleleng meluncurkan paket wisata 3B yakni Banyuwangi-Bali Barat-Bali Utara.
Paket wisata ini merupakan salah satu upaya Kemenparekraf dalam melakukan redistribusi wisatawan yang banyak terpusat di Bali Selatan untuk menyebar ke Bali Barat dan Bali Utara dengan Banyuwangi sebagai pintu masuk.
Aksesibilitas yang ditawarkan dalam paket tersebut salah satunya adalah menggunakan kapal cepat dari Pantai Boom di Banyuwangi menuju Lovina, dengan titik pemberhentian di dermaga Desa Pemuteran, Kabupaten Buleleng.