5 Planet Sejajar di Langit Dini Hari, Fenomena Hanya 19 Tahun Sekali

Anata Lu’luul Jannah | Kamis, 23/06/2022 16:42 WIB
5 Planet Sejajar di Langit Dini Hari, Fenomena Hanya 19 Tahun Sekali Bulan dari kejauhan (Doc:Istimewa)

RADARBANGSA.COM - Fenomena lima planet sejajar kembali lagi tahun ini. Uniknya, fenomena ini akan semakin terlihat di minggu terakhir Juni dari tanggal 21 hingga 30.

Dilansir dari situs Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), fenomena ini dapat dilihat di seluruh wilayah Indonesia. Adapun kelima planet tersebut adalah Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, dan Saturnus.

Fenomena yang disebut parade langit itu dapat disaksikan pada waktu subuh hingga 24 menit sebelum matahari terbit. Dalam pengamatan ini, dilakukan sesuai dengan waktu subuh masing-masing wilayah.

"Kan waktu subuh masing-masing wilayah itu berbeda-beda, sesuai dengan lintang geografis dan bujur geografis suatu kota. Jadi disesuaikan, kurang lebih ya sekitar jam set 5 sampai jam set 6," ujar Andi Pangerang selaku peneliti di Pusat Sains Antariksa Lapan dalam situs lapan, Kamis 23 Juni 2022.

Ditambah dengan bulan, fenomena benda langit berjejer ini akan semakin ramai selama satu minggu ke depan.

"Ada 8 hari (pengamatan fenomena langka), itu konjungsi sektet atau parade langit. Ada 6 benda langit di sini, Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, Saturnus, dan Bulan," lanjutnya.

Andi menambahkan, sebenarnya tidak hanya lima planet saja yang terlibat, tapi juga ada Uranus, sehingga sebenarnya ini bukan lagi konjungsi kuintet (lima benda langit) melainkan konjungsi sektet (enam benda langit).

"Jadi ada 6 planet yang berjajar, ada Merkurius, Venus, Uranus, Mars, Jupiter, dan Saturnus Kalau ditambah dengan Bulan pada tanggal 20-27 Juni, itu jadinya konjungsi septet," ungkapnya.

Terkait arahnya, tetap sama dan dapat disaksikan pada awal fajar astronomis atau waktu subuh, 72 menit sebelum matahari terbit hingga 24 menit sebelum matahari terbit.

Andi memaparkan, untuk Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, dan Saturnus secara kasat mata dapat dilihat tanpa menggunakan alat bantu. Namun, untuk mengamati Uranus memerlukan teleskop minimal berukuran lensa 10 cm."

Karena kecerlangan Uranus hanya mencapai +5,9, nah ini kalau kondisi langit yang cukup redup tanpa polusi cahaya sebenarnya dapat kelihatan. Di wilayah perkotaan, batas kecerlangan +4,7 butuh alat bantu teleskop, teleskopnya kecil, berukuran 10 cm," tuturnya.

Dikutip dari laman Space.com, fenomena berjejernya lima planet ini terjadi setiap 18-19 tahun sekali. Peristiwa yang sama pernah terjadi tahun 2004 dan akan terjadi lagi tahun 2041.

 


Berita Terkait :