
RADARBANGSA.COM - Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa menyerahkan berbagai bantuan khusus untuk nelayan Kabupaten Pacitan di Pelabuhan Tamperan, Selasa (12/8/2025) pagi.
Penyerahan dilakukan bersama Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, Wakil Bupati Gagarin Sumrambah, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Muhammad Isa Ansori, serta sejumlah kepala OPD Pemprov Jatim.
Bantuan yang disalurkan meliputi 100 unit alat tangkap jaring senilai Rp70 juta, serta e-BKP atau dokumen elektronik Buku Kapal Perikanan untuk 10 nelayan.
Khofifah berharap bantuan tersebut dapat meningkatkan produktivitas perikanan dan kesejahteraan nelayan.
Dalam kesempatan itu, Khofifah juga berdialog langsung dengan para nelayan untuk menyerap aspirasi mereka.
Salah satu permintaan yang disampaikan adalah pengerukan pantai dan perluasan breakwater di Pelabuhan Tamperan.
Khofifah menyebut usulan itu penting untuk mendukung produktivitas tangkapan ikan dan telah berkoordinasi dengan TAPD untuk menindaklanjutinya.
Selain bantuan fisik, Khofifah menyerahkan program Bimtek Peti Koin Bermantra senilai Rp119 juta kepada Pokdakan Mugi Rahayu, Desa Pelem, yang bertujuan menanggulangi kemiskinan, meningkatkan akses layanan dasar, dan mengembangkan usaha perikanan serta peternakan mandiri.
Program ini juga dilaksanakan di Lumajang, Bondowoso, dan Trenggalek.
Bantuan lainnya meliputi program Gemarikan senilai Rp50 juta untuk 100 siswa SDN Kayen 1, bimtek standar pengemasan produk perikanan Rp26 juta untuk Poklahsar, program PUSPITA Rp34,48 juta, dan bimtek pengembangan kawasan agropolitan ikan nila Rp63,53 juta untuk Pokdakan Mina Sari, Desa Bandarsari.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Jatim, Muhammad Isa Ansori, menyebut Pelabuhan Tamperan sebagai BLUD strategis dengan produksi utama tuna dan cakalang hingga 6.450 ton per tahun, serta kerap menjadi persinggahan nelayan dari berbagai daerah.
Ia berterima kasih atas dukungan Pemprov yang menurutnya sangat membantu peningkatan ekonomi nelayan.
“Banyak nelayan menyebut Ibu Gubernur sebagai Ibunya Nelayan di Jawa Timur,” ujar Muhammad.