Menko Muhaimin: Saatnya Kita Jadikan Posisi BEM Pesantren Tumpuan Masa Depan

Rahmad Novandri | Jum'at, 01/08/2025 22:10 WIB
Menko Muhaimin: Saatnya Kita Jadikan Posisi BEM Pesantren Tumpuan Masa Depan Menko Pemberdayaan Masyarakat Cak Imin resmi membuka Muktamar V dan Halaqah BEM Pesantren se-Indonesia di GOR Pesantren Darunnajah, Jakarta Selatan, Jumat (1/8). (Foto: istimewa)

RADARBANGSA.COM - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Abdul Muhaimin Iskandar secara resmi membuka Muktamar V dan Halaqoh BEM Pesantren se-Indonesia di GOR Pesantren Darunnajah, Jakarta Selatan. Dalam sambutannya, menteri yang akrab disapa Cak Imin ini menegaskan pentingnya peran pesantren dalam menjawab tantangan dunia yang semakin kompleks.

Menurut Cak Imin, kondisi global saat ini diwarnai oleh ketidakstabilan, mulai dari peperangan hingga persaingan ekonomi yang tidak adil. Dalam situasi tersebut, pesantren tak hanya menjadi benteng moral dan spiritual, tetapi juga harus tumbuh sebagai kekuatan sosial, ekonomi, dan intelektual yang siap bersaing di tingkat nasional maupun internasional.

“Di tangan kalian adalah masa depan umat. Di tangan kalian adalah masa depan sebagian besar masyarakat yang menjadi lingkungan kita. Saatnya kita menjadikan posisi BEM Pesantren sebagai tumpuan dan harapan masa depan umat,” tegas Cak Imin di hadapan ratusan peserta muktamar, Jumat (1/8/2025).

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mendorong para mahasiswa pesantren untuk terus meningkatkan kapasitas diri dan memperluas jejaring guna memperkuat kontribusi pesantren dalam pembangunan bangsa. 

"Saya menaruh harapan besar BEM Pesantren dapat menjadi episentrum gerakan perubahan berbasis nilai-nilai keislaman yang moderat, inklusif, dan progresif," pungkasnya.

Di lokasi yang sama, Rektor Universitas Darunnajah, Dr. Much Hasan Darojat Kami menyambut dengan baik penyelenggaraan Muktamar ke-V Halaqoh BEM Pesantren Se-Indonesia di Universitas Darunnajah. "Semoga dengan agenda ini menjadi momentum baik untuk revitalisasi peran santri dalam pembangunan bangsa,” katanya.

Hasan menegaskan, niat dibangunnya Darunnajah adalah untuk khidmah mengabdi kepada masyarakat, salah satunya mendidik kader-kader pemimpin umat.

"Oleh karena itu, melalui kegiatan ini juga menguatkan eksistensi pesantren sebagai lembaga pendidikan khas Indonesia yang sudah berdiri dan ikut berjuang dalam memerdekakan bangsa," pungkasnya. 

Presedium Nasional Badan Eksekutif Mahasiswa Pesantren se-Indonesia, Muhammmad Naqib Abdullah, mengaku bangga dengan antusiasme tinggi peserta dari seluruh Indonesia. Menurutnya, keberagaman latar belakang peserta memperkaya perspektif dalam merumuskan strategi pembangunan berbasis nilai-nilai pesantren.

“Batas-batas geografis tidak menghalangi semangat para santri untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa. Kami berharap muktamar ini menjadi titik balik kebangkitan peran strategis santri,” tuturnya.

Muktamar V BEM Pesantren ini menjadi ajang konsolidasi nasional para aktivis mahasiswa dari berbagai pesantren di Indonesia. Forum ini diharapkan melahirkan gagasan-gagasan segar yang mampu menjawab tantangan zaman tanpa kehilangan jati diri pesantren.