Beasiswa untuk Siswa Swasta SMA/SMK di Jatim Bertambah, Capai 72.841 Penerima

Nabiel Ba Ramadani | Jum'at, 30/05/2025 07:02 WIB
Beasiswa untuk Siswa Swasta SMA/SMK di Jatim Bertambah, Capai 72.841 Penerima Program Beasiswa untuk Siswa SMA/SMK swasta di Jawa Timur. (Foto: IG @jatimpemprov)

RADARBANGSA.COM - Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim menambah jumlah kuota beasiswa bagi siswa SMA/SMK swasta. 

Jumlah penerima beasiswa yang semula sebanyak 56.647 siswa kini meningkat menjadi 72.841, berdasarkan data terbaru dari UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (TIKP) Dindik Jatim.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjelaskan, peningkatan ini merupakan hasil kolaborasi Pemprov dengan satuan pendidikan swasta. Beasiswa ini terdiri dari dua kategori, yakni beasiswa penuh dan bantuan biaya pendidikan terjangkau.

“Alhamdulillah, kerja sama kami dengan sekolah swasta berjalan baik dan terus berkembang. Awalnya kami targetkan 30 ribu kuota, lalu meningkat menjadi 56.647 dan kini naik 28,59 persen menjadi 72.841 siswa,” ujar Khofifah, Kamis (29/5/2025).

Rincian kuota beasiswa mencakup:

Beasiswa Penuh: 12.650 siswa SMA swasta dan 19.912 siswa SMK swasta.

Biaya Pendidikan Terjangkau: 11.486 siswa SMA swasta dan 28.793 siswa SMK swasta.

Beasiswa ini tersebar di 1.156 lembaga dari total 2.936 lembaga pendidikan swasta di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur.

Khofifah menambahkan, program ini juga menyasar lulusan SMP yang tidak diterima di sekolah negeri agar tetap bisa melanjutkan pendidikan tanpa beban biaya besar. Pemerintah akan memberikan bantuan Rp1 juta per siswa, dengan syarat siswa tersebut melanjutkan ke sekolah swasta dan tidak menerima bantuan lain dari pemerintah pusat maupun daerah, termasuk Program Indonesia Pintar (PIP).

“Setiap kabupaten/kota mendapat kuota 150 calon siswa baru dari keluarga prasejahtera (Desil 1 dan 2) termasuk anak-anak dari buruh dan pekerja,” ungkapnya. Total anggaran yang disiapkan untuk program ini mencapai Rp5,7 miliar.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Aries Agung Paewai, menambahkan bahwa pihaknya telah menyiapkan 7.155 personel tim helpdesk untuk mendampingi masyarakat selama proses Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB). Tim ini akan berada di tingkat sekolah, cabang dinas, hingga Dindik Jatim.

Dalam sistem SPMB 2025, masyarakat juga dapat mengakses informasi sekolah swasta mana saja yang menyediakan beasiswa penuh dan bantuan biaya pendidikan. Ini penting karena dari total 682.252 lulusan SMP/sederajat tahun ini, hanya 261.396 siswa (38,81%) yang bisa tertampung di sekolah negeri. Sisanya, sekitar 61,69 persen atau 420.856 siswa diproyeksikan masuk ke sekolah swasta.

“Kami sudah mulai penjajakan kerja sama dengan sekolah swasta sejak April melalui 24 cabang dinas pendidikan. Target awalnya 30 ribu siswa, sekarang sudah tembus lebih dari 70 ribu,” kata Aries.

Aries juga menyampaikan bahwa dalam SPMB tahun ini, sistem seleksi akan mengutamakan nilai akademik calon siswa, bukan lagi jarak domisili. Nilai yang digunakan berasal dari rapor semester 1–5, ditambah indeks sekolah asal.

“Sekarang urutannya bukan lagi jarak, tapi nilai akademik lebih dulu. Ini untuk menjaga kualitas input siswa baru di sekolah negeri,” tegasnya.