PKK Kota Bogor (foto: istimewa)
RADARBANGSA.COM - Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Bogor, Yantie Rachim, mengajak jajaran dan kader pos pelayanan terpadu (posyandu) se-Kota Bogor meningkatkan edukasi masyarakat tentang pencegahan stunting.
Menurut Yantie, stunting merupakan masalah serius yang mendapat perhatian pemerintah pusat karena dapat memengaruhi masa depan generasi penerus.
“Data prevalensi stunting Kota Bogor tahun 2023 sebesar 18,2 persen, menurun dibanding tahun 2022. Ini hasil kerja keras kita bersama, namun masih banyak yang harus dilakukan menuju target zero stunting,” ujar Yantie di Bogor, Selasa, 27 Mei 2025.
Yantie juga menekankan bahwa penyebab stunting tidak hanya kekurangan makanan, tetapi meliputi pola asuh yang kurang tepat, kesehatan ibu sejak remaja, jarak kelahiran yang terlalu dekat, serta kondisi sanitasi dan lingkungan.
“Pencegahan stunting harus dilakukan secara terpadu oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Peran posyandu dan kadernya sangat penting sebagai garda terdepan,” tutup Yantie.
