
RADARBANGSA.COM - Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (BEM PTNU) Se-Nusantara Gelar Kongres Nasional ke-VIII di Universitas Nurul Jadid (UNUJA) Probolinggo, Jawa Timur, pada Sabtu (17/5/2025).
Kongres yang mengusung tema “Merajut Persatuan Mahasiswa Nahdliyyin untuk Mendorong Kualitas Pendidikan dan Kemandirian Umat” ini secara resmi dibuka oleh Bendahara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Gus Gudfan Arif Ghafur, didampingi oleh Rektor UNUJA, KH Najiburrahman Wahid.
Sejumlah tokoh nasional hadir dalam pembukaan tersebut, di antaranya Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid KH Moh Zuhri Zaini; Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi RI Fauzan; Wakil Menteri Perindustrian RI Faisol Riza; Anggota Komisi X DPR RI Gus Hilman Mufidi; Anggota DPD RI Lia Istifhama; Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Adhi Karyono; Anggota DPRD Jatim Mutazamud Dzikri; serta Wakil Bupati Probolinggo Ra Fahmi AHZ.
Dalam agenda kongres yang dijadwalkan berlangsung hingga Selasa (20/5/2025), Achmad Baha’ur Rifqi kembali terpilih sebagai Presiden Nasional BEM PTNU Se-Nusantara periode 2025–2027. Proses pemilihan dilakukan melalui mekanisme musyawarah mufakat, sesuai prinsip dasar organisasi mahasiswa ini.
“BEM PTNU ini bukan BEM biasa, tetapi wajah NU,” tegas Gus Gudfan saat memberikan sambutan dan mengumumkan hasil pemilihan presiden nasional.
Sebelumnya, BEM PTNU sempat mengalami dualisme kepemimpinan. Namun, atas arahan dan fasilitasi dari PBNU, seluruh elemen organisasi sepakat untuk bersatu dalam kongres yang dipusatkan di UNUJA Probolinggo.
Gus Gudfan menegaskan, BEM PTNU harus menjadi ujung tombak dalam menjaga nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin serta aktif membangun bangsa melalui pendekatan akademik dan advokasi kebijakan. Ia juga menekankan pentingnya regenerasi kader NU di tingkat mahasiswa agar mampu menjawab tantangan zaman secara kontekstual.
Sementara itu, Baha’ menyatakan komitmennya untuk mengemban amanah kongres secara bertanggung jawab. Ia menekankan pentingnya sinergi antara mahasiswa, perguruan tinggi, dan jam’iyah NU dalam menjawab tantangan global.
“Kita harus tetap solid, menjaga integritas, dan terus aktif dalam gerakan sosial, intelektual, serta keumatan,” ujar Baha’.