Ilustrasi Sapi Kurban. (Foto: unair.ac.id)
RADARBANGSA.COM - Jelang hari raya idul adha Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi telah memastikan stok hewan kurban di daerah Banyuwangi tidak akan kurang.
Kepala Bidang Budidaya dan Usaha Peternakan Dispertapa Banyuwangi, Abdurrazak, menyatakan bahwa stok sapi di Banyuwangi mencapai 2.765 ekor, sedangkan kebutuhan daerah hanya 1.897 ekor. Ini berarti ada surplus 868 ekor sapi. Sementara itu, stok kambing mencapai 13.834 ekor, dengan kebutuhan daerah hanya 9.789 ekor, sehingga surplus 4.045 ekor.
"Alhamdulillah hampir setiap tahun, Banyuwangi selalu surplus hewan kurban," kata Abdurrazak, Jumat (16/5).
Stok domba di Banyuwangi juga sangat melimpah, mencapai 12.417 ekor, sedangkan kebutuhan daerah hanya 3.994 ekor. Ini berarti ada surplus 8.423 ekor domba, hampir tiga kali lipat dari kebutuhan daerah.
"Ada surplus 8.423 ekor domba, hampir tiga kali lipat dari kebutuhan daerah," ujar zaky.
Harga hewan kurban di Banyuwangi bervariasi, dengan harga sapi rata-rata mulai dari Rp 20 juta per ekor, sedangkan kambing dan domba dijual sekitar Rp 3-3,5 juta per ekor.
Beberapa tahun belakangan ini Zaky menyebut hewan kurban yang paling banyak diminati dan dipilih adalah sapi. Biasanya masyarakat membeli sapi kurban dengan uang patungan.
"Kalau untuk sapi kebanyakan masyarakat memilih Sapi Bali untuk kurban karena dagingnya banyak sementara tulangnya kecil. Harganya pun juga terjangkau," kata Zaky.
Untuk memastikan kesehatan ternak, Dinas Peternakan dan Perikanan Banyuwangi akan melakukan pengecekan ke lapak-lapak penjual hewan kurban dan Rumah Pemotongan Hewan (RPH).
"Ternak dari luar daerah sebelum masuk ke Banyuwangi harus dipastikan sehat dibuktikan dengan surat keterangan kesehatan yang diterbitkan oleh dinas. Kami berupaya memastikan kurban yang dikonsumsi masyarakat sehat dan aman," pungkasnya.
